Belum Ditemukan, Operasi Pencarian 17 ABK WNI di Kapal Ikan Cina Dihentikan Besok

Rabu, 24 Mei 2023 18:45 WIB

Sebuah kapal dagang China dikawal oleh kapal perusak berpeluru kendali Changsha (belakang) dari armada pengawalan ke-37 Angkatan Laut China pada 28 Mei 2021. Armada tersebut kembali ke pelabuhan militer di Zhanjiang pada 29 Juni setelah menyelesaikan misi pengawalan di Teluk Aden dan lepas pantai Somalia. Xinhua/Wang Jian

TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian awak kapal ikan Cina yang tenggelam di Samudera Hindia segera berakhir. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha pencarian kapal ikan Cina akan berakhir pada 25 Mei 2023, atau 10 hari setelah kapal dinyatakan tenggelam.

Pemerintah Cina, menurut Judha, masih melakukan operasi pencarian terbatas selama 48 jam. "Kita tunggu hasil akhir dari proses pencarian tersebut besok,” kata Judha melalui pesan singkat, Rabu, 24 Mei 2023.

Ia mengatakan Kementerian Luar Negeri terus mendapat pembaruan informasi dari Kedutaan Besar Cina di Jakarta mengenai pencarian awak kapal ikan Cina. Untuk antisipasi, Kemlu berkoordinasi dengan Pusdokkes Polri untuk pengambilan sampel DNA keluarga.

Kecelakaan kapal Lupeng Yuanyu 028 terjadi sekitar pukul 3 pagi pada 16 Mei. Selain membawa 17 WNI, 39 awak kapal, termasuk 17 pelaut Cina, dan lima dari Filipina.

Kementerian Transportasi Cina memastikan pada Selasa 23 Mei 2023, bahwa tidak ada korban selamat. Pencarian 39 awak kapal, termasuk 17 warga Indonesia, telah berlangsung selama satu pekan.

Advertising
Advertising

Xinhua mewartakan, sebuah operasi pencarian besar-besaran telah menutupi kemungkinan wilayah korban yang hanyut. Selasa pukul 03.00 waktu setempat, satu minggu setelah kecelakaan, operasi pencarian skala besar mulai dirampingkan menjadi operasi pencarian skala kecil selama 48 jam.

Pada Selasa siang, tujuh kapal beroperasi di lokasi tersebut. Kapal yang terbalik terus hanyut ke arah timur laut, kata kementerian transportasi.

Akhir pekan lalu, total ada tujuh jenazah anak buah kapal atau ABK tercatat setelah tiga mayat ditemukan oleh kapal penangkap ikan Cina. Satu mayat lainnya ditemukan dari kabin oleh penyelam dari kapal perang Sri Lanka. Tiga orang lainnya sudah dipastikan tewas.

DANIEL A. FAJRI | XINHUA

Pilihan editor: Jenderal Top Israel Sebut Aksi Militer terhadap Iran Tinggal Selangkah Lagi

Berita terkait

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya