Komedian di Cina Diputus Kontrak karena Dianggap Menghina Militer

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 20 Mei 2023 20:00 WIB

Ilustrasi Pertunjukan Panggung

TEMPO.CO, Jakarta - Cina pada Rabu, 17 Mei 2023, menjatuhkan hukuman denda sebesar 14.7 juta yuan (Rp 31 miliar) kepada perusahaan, yang terkenal menaungi sejumlah komedian, atas tuduhan telah merugikan masyarakat. Hukuman denda itu dijatuhkan setelah sebuah joke militer yang dilontarkan oleh salah satu komediannya menuai kritikan publik.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina mengatakan menjatuhkan denda kepada Shanghai Xiaoguo Culture Media Co sebesar 13.36 juta yuan (Rp 28 miliar) dan menyita 1.35 juta yuan (Rp 2.8 miliar) yang diperoleh perusahaan dari keuntungan ilegal setelah sebuah pertunjukan yang dilakukan Li Haoshi yang dilakukan di bawah Shanghai Xiaoguo Culture Media Co, di anggap melanggar aturan.

Insiden ini dianggap telah memecah-belah publik Cina atas guyonan yang dianggap tidak pantas seperti stand-up komendi yang sekarang sedang naik daun dan menyoroti batasan konten yang dianggap pantas di Cina, di mana otoritas mengatakan komedi harus pula mempromosikan nilai-nilai sosial.

Advertising
Advertising

Li viral di media sosial di Cina pada awal pekan ini setelah salah seorang penonton mengunggah ke dunia maya deskripsi sebuah goyonan yang disampaikan Li saat siaran langsung stand-up komedi di Ibu Kota Beijing pada 13 Mei 2023. Candaan Li tersebut, dianggap telah merendahkan militer Cina (People's Liberation Army / PLA).

Dalam guyonannya, Li menceritakan melihat dua anjing liar, yang sekarang sudah diadopsinya, di mana anjing-anjing itu sedang mengejar seekor tupai. Hal tersebut lantas mengingatkannya pada jargon ‘bekerjalah dengan baik, berperang dan menangkan pertempuran’. Jargon itu biasa digunakan oleh Presiden Cina Xi Jinping pada 2013 untuk memuji etika kerja PLA.

“Kami tidak akan pernah membiarkan satu perusahaan pun atau individu menggunakan Beijing sebagai sebuah panggung untuk memfitnah citra PLA,” demikian keterangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina, yang juga menambahkan Shanghai Xiaoguo Culture Media Co akan dilarang melakukan pertunjukan di Ibu Kota Beijing.

Menjawab hukuman denda tersebut, Shanghai Xiaoguo Culture Media Co melempar kesalahan pada managemen. Kontrak kerja Li saat ini pun sudah diputus. Reuters belum bisa mendapatkan komentar Li dan Weibo telah memblokir Li sehingga tidak bisa membuat status di akun Weibonya.

Sumber: ndtv.com

Pilihan Editor : Kebutuhan Underpass di Stasiun Bekasi Dianggap Mendesak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

7 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya