India Tarik Uang Kertas Pecahan 2.000 Rupee Menjelang Pemilu

Sabtu, 20 Mei 2023 13:46 WIB

Sorang pria menunjukan uang kertas pecahan 2000 rupee usai menukarkannya di sebuah bank di Jammu, India 11 November 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - India akan mulai menarik uang kertas pecahan 2.000 Rupee atau setara Rp 360.604 yang merupakan nilai tertinggi yang beredar. Keputusan ini diumumkan oleh bank sentral pada Jumat, 19 Mei 2023.

Penarikan uang kertas 2.000 Rupee ini menurut pejabat tinggi kementerian keuangan, TV Somanathan, tidak akan menyebabkan gangguan baik dalam kehidupan normal maupun ekonomi. Penarikan uang kertas itu terjadi menjelang pemilihan di empat negara bagian besar pada akhir tahun tahun dan pemungutan suara nasional pada musim semi 2024.

Sebagian besar partai politik India diyakini menimbun uang tunai berdenominasi tinggi untuk mendanai biaya kampanye pemilihan. Uang tunai ini guna menghindari batasan pengeluaran ketat yang diberlakukan oleh Komisi Pemilihan.

Saat mengumumkan penarikan uang kertas, Reserve Bank of India (RBI) membeberkan bukti bahwa pecahan 2.000 Rupee tidak umum digunakan untuk transaksi.

Uang kertas itu akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah, namun masyarakat akan diminta untuk menyetor dan menukarnya dengan denominasi yang lebih kecil paling lambat 30 September 2023.

Advertising
Advertising

"Stok uang kertas dalam denominasi lain terus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mata uang publik," tambah RBI dalam sebuah pernyataan.

Uang kertas 2.000 Rupee diperkenalkan pada 2016 setelah pemerintah pimpinan Narendra Modi tiba-tiba menarik pecahan 500 dan 1.000 Rupee. Penarikan pecahan 500 dan 1.000 Rupee itu dalam upaya untuk menghapus pemalsuan uang kertas tersebut dari peredaran.

Rencana tersebut sedikit berhasil, namun akibatnya India kekurangan uang tunai yang sistemik dengan menghilangkan 86 persen mata uang ekonomi yang beredar berdasarkan nilai dalam semalam. Pemerintah mulai mengeluarkan uang kertas 500 Rupee baru beberapa hari kemudian, dan menambahkan pecahan 2.000 Rupee untuk mengisi kembali mata uang yang beredar dengan lebih cepat.

Sejak itu, bank sentral fokus pada pencetakan uang kertas 500 Rupee ke bawah dan tidak mencetak uang kertas 2.000 Rupee baru dalam empat tahun terakhir.

Bank-bank India telah melaporkan pertumbuhan kredit dua digit dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah simpanan di bank naik lebih cepat untuk memenuhi permintaan kredit.

REUTERS

Pilihan Editor: Volodymyr Zelenskiy Hadir di KTT Liga Arab

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

12 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

16 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

17 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

19 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

19 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

5 hari lalu

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya