Didukung Tujuh Partai, Pita Limjaroenrat Optimistis Bentuk Pemerintahan Baru Thailand

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Mei 2023 20:30 WIB

Pemimpin Partai Move Forward, Pita Limjaroenrat berbicara kepada media usai pertemuan dengan mitra koalisi di Bangkok, Thailand, 18 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Pita Limjaroenrat, pemimpin partai reformis yang menang telak dalam pemilu Thailand, pada Kamis 18 Mei 2023 mengumumkan delapan partai telah setuju untuk membentuk pemerintahan koalisi Thailand dengan dia sebagai perdana menteri.

Ketua Partai Move Forward Pita Limjaroenrat mengatakan dalam konferensi pers bahwa koalisi yang diusulkan akan memiliki 313 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, mayoritas dari 500 kursi.

“Pesan utama dari konferensi pers hari ini adalah untuk meyakinkan publik bahwa koalisi saya telah terbentuk dengan kuat,” kata Pita, seorang pengusaha lulusan Universitas Harvard. “Ada momentum, ada kemajuan dan kami juga memiliki peta jalan yang sangat jelas mulai hari ini hingga saya menjadi perdana menteri.”

Terlepas dari dukungan yang luar biasa, ada ketakutan di antara pendukung koalisi bahwa lawan militer Pita dapat menggunakan Senat, yang anggotanya ditunjuk militer, untuk memblokirnya dari jabatan.

Di bawah konstitusi Thailand yang dirancang di bawah kekuasaan militer setelah kudeta 2014, majelis rendah dan Senat, dengan 250 kursi, harus bersepakat untuk memilih perdana menteri baru. Semua senator ditunjuk oleh para jenderal yang mengambil alih kekuasaan setelah kudeta.

Advertising
Advertising

Karena pemungutan suara bersama, pemenang pemilihan Minggu tidak pasti akan mengambil alih kekuasaan.

Aliansi pada Kamis menambahkan dua anggota partai lagi dan tiga kursi. Namun, tampaknya jumlah ini masih kurang dari 376 suara yang dibutuhkan dari total 750 anggota legislatif bikameral untuk memilih perdana menteri baru untuk membentuk pemerintahan.

Pemilih muda sangat tertarik dengan kebijakan Move Forward, termasuk usulan amendemen hukum lese-majeste Thailand yang keras, di mana mengkritik monarki dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Sekitar 200 orang telah didakwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak dari mereka bagian dari gerakan protes yang dipimpin pemuda.

Para kritikus mengatakan undang-undang itu sering disalahgunakan untuk menghukum para pengkritik pemerintah. Konservatif yang menganggap institusi kerajaan itu sakral sangat menentang amendemen apa pun.

Pita, 42 tahun, mendapat pukulan pada Rabu ketika partai yang berada di tempat ketiga, Partai Bhumjaithai, mengatakan tidak akan mendukung perdana menteri mana pun yang mendukung perubahan atau penghapusan undang-undang yang penghinaan monarki. Bhumjaithai berpotensi mengubah situasi dengan perolehan 70 kursinya.

Ditanya tentang deklarasi Bhumjaithai, Pita berkata, “Itu urusan mereka. Kedelapan partai memiliki posisi dan kejelasan.”

<!--more-->

Publik Lelah dengan Kudeta

Pemimpin Partai Move Forward, Pita Limjaroenrat berbicara kepada media usai pertemuan dengan mitra koalisi di Bangkok, Thailand, 18 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

Pita mengatakan rencananya untuk menjabat, termasuk tim untuk menyelesaikan perbedaan di antara para pihak dan "memastikan ada kelanjutan kekuasaan, meminimalkan risiko serta mengurangi faktor destabilisasi yang dapat merusak negara atau ekonomi atau pasar keuangan".

Agenda progresif Move Forward bergema dengan kebosanan publik selama sembilan tahun di bawah pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang memimpin kudeta 2014 sebagai panglima militer.

Partai itu menikmati lonjakan dukungan sebelum pemilihan pada Minggu, mendorongnya menjadi partai terbesar di badan legislatif dengan 151 kursi. Partai Persatuan Bangsa Thailand pimpinan Prayuth hanya merebut 23 kursi DPR.

Move Forward menyisihkan partai oposisi lain, Pheu Thai, yang bersekutu dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang populer, yang digulingkan dalam kudeta 2006.

Pemimpin Pheu Thai Cholanan Srikaew menjanjikan dukungan untuk Pita sebagai perdana menteri dan untuk Move Forward untuk membentuk pemerintahan baru.

Semua senator memilih Prayuth sebagai perdana menteri setelah pemilihan 2019, memungkinkan dia untuk tetap menjabat meskipun Pheu Thai menang dalam pemilihan tersebut.

Beberapa senator telah mengatakan mereka tidak akan mendukung Pita sebagai perdana menteri karena mereka menentang perubahan apa pun pada undang-undang lese-majeste, yang dikenal sebagai Pasal 112.

“Saya tegaskan kami ingin melindungi monarki tetapi juga tidak mengizinkan 112 digunakan untuk merugikan orang lain,” kata Sudarat Keyuraphan, pemimpin Partai Thai Sang Thai, yang merupakan bagian dari koalisi Pita.

Dia mengatakan setiap partai dalam koalisi memiliki sikap hukum yang berbeda. “Kita harus membicarakan pasal ini serta semua kebijakan lainnya,” katanya.

Pita mengatakan para pihak akan menandatangani nota kesepahaman minggu depan untuk menciptakan pemahaman bersama tentang bagaimana mereka akan bekerja sama sebagai pemerintah.

Dia juga menepis kasus tertunda yang diajukan ke komisi pemilihan yang berusaha mendiskualifikasi dia atas saham yang diduga dia pegang di sebuah perusahaan media.

"Saya tidak khawatir. … Saya mengerti ada banyak dimensi dalam politik,” kata Pita. "Sebagai figur publik, saya bisa menerima penyelidikan."

Pilihan Editor: Pemilu Thailand: Oposisi Desak Partai Pendukung Jangan Khianati Pita Limjaroenrat

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

7 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

1 hari lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

1 hari lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

2 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

Bagaimana sikap PDIP, NasDem, dan PKS usai Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih? Akan jadi koalisi atau oposisi?

Baca Selengkapnya