Kontroversi Pengejaran Paparazi pada Harry-Meghan: 2 Jam atau 10 Menit?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 18 Mei 2023 16:00 WIB

Meghan, bersama ibunya Doria Ragland dan Pangeran Harry di London, Britain September 20, 2018. Ben Stansall/Pool via Reuters/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry dari Inggris, istrinya Meghan, menjadi korban pengejaran paparazi ketika mereka pulang dari sebuah acara di New York, hingga membuat mobil nyaris kecelakaan, Selasa, 16 Mei 2023.

"Pengejaran tanpa henti ini, yang berlangsung selama dua jam, mengakibatkan nyaris terjadi tabrakan melibatkan pengemudi lain di jalan, pejalan kaki, dan dua petugas NYPD (Departemen Kepolisian New York)," kata juru bicara pasangan itu dalam sebuah pernyataan.

Pasangan itu - Duke dan Duchess of Sussex - terguncang oleh insiden itu tetapi tidak terluka.

Namun pernyataan polisi tidak menunjukkan gentingnya pengejaran itu.

"Ada banyak fotografer yang mempersulit transportasi mereka," kata Julian Phillips, kepala juru bicara NYPD, dalam sebuah pernyataan. "Duke dan Duchess of Sussex tiba di tempat tujuan dan tidak ada laporan tabrakan, cedera, atau penangkapan."

Advertising
Advertising

The Washington Post mengutip supir taksi Sukhcharn Singh, yang mengatakan dia mengantar pasangan itu dan seorang pengawal sekitar 10 menit sebelum kembali ke kantor polisi tempat dia menjemput mereka atas permintaan pengawal.

"Saya rasa saya tidak akan menyebutnya pengejaran," kata Singh, dan menambahkan bahwa dua kendaraan mengikuti mereka dan datang ke samping mobil, mengambil gambar dan merekam.

"Saya tidak pernah merasa berada dalam bahaya. Itu tidak seperti kejar-kejaran mobil di film. Mereka (pasangan itu) diam dan tampak ketakutan tetapi ini New York - aman."

Gambar di media sosial menunjukkan Harry, Meghan, dan ibunya duduk di belakang taksi New York yang menurut juru bicara mereka menunjukkan "sekilas pertahanan dan reaksi yang diperlukan untuk mengakhiri pelecehan".

Media melaporkan pasangan itu beralih ke taksi untuk mencoba melepaskan diri dari para fotografer, setelah mobil mereka meninggalkan Ziegfeld Ballroom di tengah kota Manhattan.

Sang pangeran telah lama mengungkapkan kegusarannya atas gangguan pers yang dia salahkan dalam kasus kematian ibunya Putri Diana. Mantan istri Charles itu tewas dalam kecelakaan di Paris ketika berupaya menghindari paparazzi pada 1997.

Juru bicara pasangan itu mengatakan pengejaran pada hari Selasa juga bisa berakibat fatal dan melibatkan paparazzi yang mengemudi di trotoar, menerobos lampu merah, dan mengemudi sambil mengambil gambar.

Mereka yang terlibat dihadang oleh petugas polisi beberapa kali, menurut juru bicara itu.

Chris Sanchez, anggota tim keamanan pasangan itu, mengatakan kepada CNN bahwa dia khawatir anggota masyarakat bisa terluka.

"Saya belum pernah melihat atau mengalami hal seperti ini," katanya. "Apa yang kami hadapi sangat kacau. Ada sekitar selusin kendaraan: mobil, skuter, dan sepeda."

Walikota New York City Eric Adams mengatakan dia telah menerima pengarahan bahwa dua petugas NYPD bisa saja terluka dalam insiden tersebut.

"Saya rasa tidak banyak dari kita yang tidak ingat bagaimana ibunya meninggal," kata Adams kepada wartawan. "Dan akan sangat mengerikan kehilangan orang yang tidak bersalah selama pengejaran seperti ini dan sesuatu yang terjadi pada mereka juga."

Dia mengatakan akan minta keterangan dari polisi, namun mengaku sulit percaya bahwa akan ada pengejaran berkecepatan tinggi selama dua jam.

"Jika 10 menit, pengejaran 10 menit saja sangat berbahaya di New York City," kata Adams.

Ms. Foundation for Women, penyelenggara upacara penghargaan di mana Meghan mendapat penghargaan, mengatakan merasa ngeri dengan episode tersebut.

"Semua orang, terutama media, harus berbuat lebih baik," kata pernyataan itu.

Istana Buckingham tidak berkomentar.

Pasangan itu, yang tinggal di California dengan dua anak kecil mereka, telah tinggal di kediaman pribadi tetapi memutuskan untuk tidak kembali ke sana karena mereka tidak ingin membahayakan keselamatan tuan rumah mereka, menurut juru bicara mereka.

Harry tidak pernah menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap pers, didorong oleh perlakuan yang diterima ibunya dan oleh pengalamannya sendiri, terutama ketika dia masih muda.

Dalam memoarnya "Spare", serial dokumenter Netflix dan wawancara TV pasangan itu, dia mengecam tabloid Inggris yang menyerang privasi dirinya dan keluarganya - salah satu alasan utama yang dia dan Meghan berikan untuk mengundurkan diri dari peran kerajaan mereka pada tahun 2020 dan pindah ke Amerika Serikat.

Sang pangeran saat ini terlibat dalam banyak kasus pengadilan di London di mana dia menuduh surat kabar menggunakan metode yang melanggar hukum untuk menargetkan dia dan keluarganya. Sementara surat kabar menolak hampir semua tuduhannya, satu penerbit minggu lalu meminta maaf karena secara tidak sah mencari informasi tentang dia pada tahun 2004.

Dia juga berusaha membatalkan keputusan pemerintah Inggris untuk mencabut perlindungan polisi spesialisnya ketika dia berada di Inggris.

REUTERS

Pilihan Editor Rusia dan China Bakal Jadi Momok dalam KTT G7 di Hiroshima Besok

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

4 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya