Banjir Italia Tewaskan 9 Warga dan Batalkan Grand Prix Formula 1

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 18 Mei 2023 08:33 WIB

Sebuah helikopter terbang di atas paddock balap Motor-Imola yang ditutup, saat permukaan sungai Santerno naik karena hujan lebat, menjelang Grand Prix Emilia Romagna akhir pekan, di Imola, Italia, 17 Mei 2023. REUTERS/Jennifer Lorenzini

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan orang tewas dan ribuan orang dievakuasi saat hujan deras melanda wilayah Emilia-Romagna utara Italia, memicu banjir dan tanah longsor, Rabu, 17 Mei 2023.

Menteri Perlindungan Sipil Nello Musumeci mengatakan hujan deras 36 jam menyebabkan sungai meluap, membanjiri kota dan menenggelamkan ribuan hektar lahan pertanian.

Akibat banjir ini, balap mobil Grand Prix Formula Satu yang dijadwalkan hari Minggu di Imola, dibatalkan.

"Kami menghadapi peristiwa bencana yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya," kata presiden wilayah Emilia-Romagna Stefano Bonaccini kepada wartawan. "Jumlah hujan yang luar biasa membuat tanah tidak lagi mampu menyerapnya."

Kota Ravenna di pesisir Adriatik, yang terkenal dengan situs warisan Kristen awal, terkena dampak parah. Perwakilan kementerian dalam negeri mengatakan sekitar 14.000 orang harus dievakuasi dari daerah itu secepat mungkin.

Pihak berwenang mengatakan banjir melanda 37 kota dan sekitar 120 tanah longsor. Setidaknya satu jembatan, di dekat kota Bologna, runtuh, beberapa jalan rusak akibat banjir dan banyak layanan kereta api dihentikan.

Sembilan mayat ditemukan di berbagai lokasi, kata Bonaccini. Irene Priolo, wakil presiden wilayah tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun hujan sudah mereda, permukaan air sungai masih naik.

Advertising
Advertising

Menteri Perlindungan Sipil Musumeci mengatakan dia akan meminta kabinet untuk menyalurkan 20 juta euro (Rp326 miliar) untuk daerah yang terkena dampak.

Pejabat pemerintah mengatakan pembayaran pajak dan hipotek akan ditangguhkan untuk daerah yang dilanda banjir selama keadaan darurat.

Ini adalah kedua kalinya bulan ini Emilia-Romagna dilanda cuaca buruk, dengan sedikitnya dua orang meninggal saat badai pada awal Mei.

Hujan deras bulan-bulan kekeringan yang telah mengeringkan tanah, mengurangi kapasitasnya untuk menyerap air dan memperburuk dampak banjir, kata ahli meteorologi.

Air berlumpur mengalir melalui pusat bersejarah Faenza, Cesena dan Forli, menenggelamkan mobil, rumah dan toko, sehingga memaksa penduduk bertahan di lantai atas rumah mereka.

Rekaman drone dari sirkuit balap Imola menunjukkan sebagian area paddock terendam air. Penyelenggara mengatakan keputusan untuk membatalkan Grand Prix telah diambil "karena tidak mungkin mengadakan acara dengan aman untuk para penggemar, tim, dan personel kami".

"Ini mungkin malam terburuk dalam sejarah Romagna," kata Walikota Ravenna Michele de Pascale kepada radio publik RAI, dan menambahkan 5.000 orang dievakuasi dari kotanya pada Selasa malam.

"Ravenna tidak dapat dikenali setelah kerusakan yang dideritanya."

Menteri Musumeci mengatakan curah hujan antara 200mm hingga 500mm turun di beberapa bagian wilayah dalam 1-1/2 hari, dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 1.000 mm.

REUTERS

Pilihan Editor 2 WNI Ditangkap Selundupkan Narkoba, Kemlu Kirim Nota Diplomatik ke Arab Saudi

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

3 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

11 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

3 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

4 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya