Sedang Perang dengan Rusia, Ketua MA Ukraina Terima Suap Rp 44 M

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 Mei 2023 15:00 WIB

Warga melintas di jalanan setelah aktivis `Led by Donkeys` menyebarkan cat kuning dan biru untuk menggambarkan bendera Ukraina di sebuah jalan, menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, di luar Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris 23 Februari 2023. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas anti-korupsi Ukraina menyatakan sedang menyelidiki korupsi skala besar di Mahkamah Agung. Dilansir dari Reuters, lembaga anti-korupsi membagikan foto tumpukan dolar yang berjejer rapi di sofa.

Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) tidak menyebut siapa pun yang dituduh melakukan korupsi. Namun menurut media lokal Ukraina, Ketua Mahkamah Agung Vsevolod Kniaziev telah ditahan karena dicurigai menerima suap US$ 3 juta atau setara Rp 44,4 miliar.

Otoritas anti-korupsi memajang foto itu di halaman Facebook-nya. Lembaga tersebut mengatakan penemuan itu menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh NABU dan kantor Penuntut Antikorupsi Khusus (SAP).

"NABU dan SAP telah mengungkap korupsi besar-besaran di Mahkamah Agung, yaitu skema bagi pimpinan dan hakim Mahkamah Agung untuk menerima suap," kata biro tersebut dalam unggahannya. "Tindakan investigasi darurat sedang dilakukan."

Uang yang ditemukan oleh detektif Biro Antikorupsi Nasional selama tindakan investigasi dalam kasus korupsi yang melibatkan hakim Mahkamah Agung digambarkan di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina dalam gambar selebaran yang dirilis 15 Mei 2023. Press Service of the National Anti-Corruption Bureau of Ukraine/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

Belgia mensyaratkan Ukraina bebas korupsi agar bisa bergabung dalam Uni Eropa. Meskipun mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina menempati peringkat ke-116 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparency International.

Dzerkalo Tyzhnia, situs berita lokal, dan outlet online Ukrayinska Pravda mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan Kniaziev telah ditahan tanpa ada rincian lebih lanjut. Kniaziev belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Dzerkalo Tyzhnia mengutip sumbernya yang mengatakan uang itu berasal dari pendukung miliarder Ukraina Kostyantyn Zhevago, yang ditangkap di Prancis pada Desember lalu. Zhevago ditangkap atas permintaan Ukraina sehubungan dengan tuduhan penggelapan.

Pada Januari lalu, Presiden Volodymyr Zelensky memberikan tanggapan tegas menyusul dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tingkat tinggi Ukraina. Laporan media, seperti dikutip Reuters mewartakan, penjabat wakil menteri pembangunan regional, Vasyl Lozinskiy, ditahan atas tuduhan menerima suap. Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) menangkap Lozinskiy pada Sabtu, 21 Januari 2022, karena dicurigai melakukan penggelapan.

Lozinskiy diduga menerima 370 ribu euro atau Rp 6 miliar untuk "memfasilitasi penyelesaian kontrak pembelian peralatan dan generator dengan harga yang dinaikkan", kata NABU dalam siaran pers. Fokus baru pada korupsi juga melibatkan Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa militer diduga membeli makanan dengan harga yang sangat tinggi.

Laporan media di Ukraina menuduh kementerian menyetujui kontrak untuk memasok makanan kepada tentara di garis depan dengan harga "dua hingga tiga" kali lipat dari harga normal. Menurut situs berita ZN.UA, seperti dikutip Euronews, kontrak tersebut berjumlah 320 juta euro atau sekitar Rp 5,2 triliun untuk 2023.

Presiden Zelensky menyatakan tidak akan mentoleransi korupsi, masalah yang sudah kronis di negara itu. Dia menjanjikan akan ada keputusan penting dalam waktu dekat, untuk menumpas korupsi di Ukraina.

REUTERS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

7 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

13 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

16 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

2 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

3 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya