Alasan Forum Menlu G7 Sepakat Mengintensifkan Sanksi Terhadap Rusia
Reporter
Reno Eza Mahendra
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 16 Mei 2023 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Forum menteri luar negeri G7 sepakat untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia atas agresi yang dilakukan di Ukraina. Seperti dilansir dari laman aljazeera, kesepakatan tersebut diambil dalam forum 3 hari yang diadakan di kota resor Karuizawa, Selasa, 18 April 2023.
Selain itu, komunika G7 juga turut melakukan kritik terhadap Korea Utara karena program nuklir dan rudal balistiknya, mengkhawatirkan tentang kekerasan yang terjadi di Sudan dan Myanmar, serta menyerukan agar Taliban mencabut larangannya untuk wanita bekerja dalam lembaga non-pemerintahan dan PBB.
Namun demikian, dalam forum tersebut isu yang menjadi fokus utama tetap pada agresi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Dalam kelompok yang terdiri dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada tersebut juga menyebut bahwa tidak ada impunitas untuk kriminal perang, seperti yang dilakukan oleh Rusia dalam serangannya terhadap masyarakat sipil dan infrastruktur penting di Ukraina.
Selain itu, forum tersebut juga berkomitmen untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia dan mendukung Ukraina secara penuh hingga waktu yang tidak ditentukan. Sementara itu, serangan Rusia di Ukraina saat ini sedang terhenti dan Ukraina menyiapkan sebuah serangan balasan terhadap Rusia.
Meskipun demikian, saat ini dunia sedang mengkhawatirkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengulangi serangan yang sama. Namun kekhawatiran tersebut terletak pada peningkatan eskalasi dengan menggunakan nuklir. Hal tersebut ditandai dengan pernyataan Presiden Putin bulan lalu yang menyatakan bahwa Rusia akan menempatkan hulu ledak nuklirnya di luar Moskow.
Pernyataan Resmi
Forum menteri luar negeri tersebut pun menghasilkan pernyataan resmi, yang setidaknya berisi 15 poin berisi pernyataan forum tersebut terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Rusia. Seperti dilansir dari laman consilium.europa.eu, berikut deretan pernyataannya.
- Poin Pertama
Dalam poin pertama berisi dukungan masing-masing pemimpin negara G7 terhadap Ukraina hingga waktu yang tidak ditentukan setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
- Poin Kedua
Berisi tentang pernyataan dari forum G7 yang menyebut bahwa Rusia yang memulai perang dan Rusia yang bisa menghentikan perang. Selain itu, poin tersebut juga berisi tentang seruan terhadap Rusia untuk menghentikan agresi militer yang terjadi secara segera.
- Poin Ketiga
Poin tersebut berisikan tentang agresi militer Rusia atas Ukraina merupakan suatu bentuk serangan terhadap kedaulatan negara, integritas teritorial dari suatu negara, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
- Poin Keempat
Poin keempat berisi tentang tindakan tidak bertanggung jawab Rusia tentang retorika nuklir. Selain itu, poin tersebut juga berisi tentang ancaman sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Rusia jika menggunakan senjata kimia, biologis, ataupun yang bersifat radiasi.
- Poin Kelima
Dalam poin kelima, forum G7 yang dihadiri juga oleh NATO menyampaikan menerima resolusi A/ES-11/L/.7 yang berisi tentang rencana mewujudkan teritorial damai di Ukraina. Namun demikian, resolusi tersebut terindikasi bahwa NATO telah menyepakati Ukraina untuk bergabung.
- Poin Keenam
Poin tersebut berisi tentang komitmen negara G7 untuk senantiasa mendukung Ukraina dalam aspek militer, termasuk dengan menyediakan perlengkapan pertahanan dan sistem pertahanan yang memiliki kapasitas.
- Poin Ketujuh
Selain menyediakan bantuan secara militer, negara peserta G7 dalam forum tersebut juga sepakat untuk berkomitmen dalam menyediakan bantuan kemanusiaan terhadap warga Ukraina, termasuk dalam sektor energi bahkan aspek kesehatan mental penduduk.
Pilihan editor : Indonesia Diundang Hadiri KTT G7 di Jepang, Profil dan Kilas Balik Pendirian Forum G7
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.