Alasan Forum Menlu G7 Sepakat Mengintensifkan Sanksi Terhadap Rusia

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 16 Mei 2023 12:17 WIB

Dari kiri, Wakil Sekjen Uni Eropa Enrique Mora, Menlu Inggris James Cleverly, Menlu Jerman Annalena Baerbock, Menlu AS Antony Blinken, Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi, Menlu Kanada Melanie Joly, Menlu Prancis Catherine Colonna, dan Menlu Italia Antonio Tajani, dalam pertemuan G7 di Karuizawa, Jepang 17 April 2023. Andrew Harnik/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Forum menteri luar negeri G7 sepakat untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia atas agresi yang dilakukan di Ukraina. Seperti dilansir dari laman aljazeera, kesepakatan tersebut diambil dalam forum 3 hari yang diadakan di kota resor Karuizawa, Selasa, 18 April 2023.

Selain itu, komunika G7 juga turut melakukan kritik terhadap Korea Utara karena program nuklir dan rudal balistiknya, mengkhawatirkan tentang kekerasan yang terjadi di Sudan dan Myanmar, serta menyerukan agar Taliban mencabut larangannya untuk wanita bekerja dalam lembaga non-pemerintahan dan PBB.

Namun demikian, dalam forum tersebut isu yang menjadi fokus utama tetap pada agresi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Dalam kelompok yang terdiri dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada tersebut juga menyebut bahwa tidak ada impunitas untuk kriminal perang, seperti yang dilakukan oleh Rusia dalam serangannya terhadap masyarakat sipil dan infrastruktur penting di Ukraina.

Selain itu, forum tersebut juga berkomitmen untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia dan mendukung Ukraina secara penuh hingga waktu yang tidak ditentukan. Sementara itu, serangan Rusia di Ukraina saat ini sedang terhenti dan Ukraina menyiapkan sebuah serangan balasan terhadap Rusia.

Meskipun demikian, saat ini dunia sedang mengkhawatirkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengulangi serangan yang sama. Namun kekhawatiran tersebut terletak pada peningkatan eskalasi dengan menggunakan nuklir. Hal tersebut ditandai dengan pernyataan Presiden Putin bulan lalu yang menyatakan bahwa Rusia akan menempatkan hulu ledak nuklirnya di luar Moskow.

Pernyataan Resmi

Advertising
Advertising

Forum menteri luar negeri tersebut pun menghasilkan pernyataan resmi, yang setidaknya berisi 15 poin berisi pernyataan forum tersebut terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Rusia. Seperti dilansir dari laman consilium.europa.eu, berikut deretan pernyataannya.

  • Poin Pertama

Dalam poin pertama berisi dukungan masing-masing pemimpin negara G7 terhadap Ukraina hingga waktu yang tidak ditentukan setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

  • Poin Kedua

Berisi tentang pernyataan dari forum G7 yang menyebut bahwa Rusia yang memulai perang dan Rusia yang bisa menghentikan perang. Selain itu, poin tersebut juga berisi tentang seruan terhadap Rusia untuk menghentikan agresi militer yang terjadi secara segera.

  • Poin Ketiga

Poin tersebut berisikan tentang agresi militer Rusia atas Ukraina merupakan suatu bentuk serangan terhadap kedaulatan negara, integritas teritorial dari suatu negara, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

  • Poin Keempat

Poin keempat berisi tentang tindakan tidak bertanggung jawab Rusia tentang retorika nuklir. Selain itu, poin tersebut juga berisi tentang ancaman sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Rusia jika menggunakan senjata kimia, biologis, ataupun yang bersifat radiasi.

  • Poin Kelima

Dalam poin kelima, forum G7 yang dihadiri juga oleh NATO menyampaikan menerima resolusi A/ES-11/L/.7 yang berisi tentang rencana mewujudkan teritorial damai di Ukraina. Namun demikian, resolusi tersebut terindikasi bahwa NATO telah menyepakati Ukraina untuk bergabung.

  • Poin Keenam

Poin tersebut berisi tentang komitmen negara G7 untuk senantiasa mendukung Ukraina dalam aspek militer, termasuk dengan menyediakan perlengkapan pertahanan dan sistem pertahanan yang memiliki kapasitas.

  • Poin Ketujuh

Selain menyediakan bantuan secara militer, negara peserta G7 dalam forum tersebut juga sepakat untuk berkomitmen dalam menyediakan bantuan kemanusiaan terhadap warga Ukraina, termasuk dalam sektor energi bahkan aspek kesehatan mental penduduk.

Pilihan editor : Indonesia Diundang Hadiri KTT G7 di Jepang, Profil dan Kilas Balik Pendirian Forum G7

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

5 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

6 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

14 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

21 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya