Pasca-Penembakan Massal, Warga Serbia Serahkan Lebih dari 3000 Senjata Ilegal

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 10 Mei 2023 19:30 WIB

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Serbia telah menyerahkan lebih dari 3.000 senjata dan suku cadang ilegal dalam dua hari pertama amnesti senjata yang diperkenalkan setelah dua penembakan massal yang menewaskan 17 orang, kata Presiden Aleksandar Vucic, Rabu, 10 Mei 2023.

Amnesti tersebut diluncurkan, Senin, setelah seorang siswa berusia 13 tahun dengan dua senjata yang dilaporkan membunuh delapan murid dan seorang petugas keamanan sekolah. Enam murid dan seorang guru terluka.

Ia kini ditahan dan menjalani evaluasi psikologis tetapi tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana karena usianya yang masih muda. Polisi mengatakan dia telah mengakui penembakan itu.

Kamis lalu, seorang pria mengacungkan senapan serbu dan pistol menewaskan delapan orang dan melukai 14 orang di dua desa di Serbia tengah. Seorang tersangka berusia 21 tahun kini ditahan.

Vucic mengatakan sejauh ini lebih dari 3000 unit senjata telah diserahkan, tanpa merinci jenisnya.

Advertising
Advertising

Dalam amnesti senjata sebelumnya yang diluncurkan selama dua dekade terakhir, orang-orang menyerahkan senjata kelas militer yang dilarang, senjata berburu, pistol, dan juga senjata laras panjang, mekanisme penguncian, dan bagian lainnya.

Puluhan ribu butir amunisi juga diserahkan.

"Ini kabar baik, karena risikonya jauh lebih kecil," kata Vucic, berbicara di televisi.

Berdasarkan ketentuan amnesti, orang-orang diundang untuk menyerahkan senjata api ilegal termasuk senjata kelas militer yang dimiliki secara legal yang tidak lagi mereka inginkan, amunisi, dan persenjataan, secara anonim dan tanpa takut dituntut.

Departemen kepolisian menyerukan para pemilik bahan peledak atau persenjataan untuk tidak membawanya ke kantor polisi, melainkan menunggu petugas terlatih untuk memindahkan dan membuangnya.

Sebelumnya, Vucic mengumumkan pemeriksaan tambahan terhadap pemilik senjata terdaftar dan lapangan tembak, kehadiran polisi yang lebih besar di sekolah, dan perubahan pada hukum pidana yang memberikan hukuman penjara yang lebih lama untuk kejahatan terkait senjata.

Juga pada Rabu, polisi mengatakan mereka menahan ayah dari tersangka dalam penembakan minggu lalu di Serbia tengah, demikian dilaporkan kantor berita Tanjug.

Serbia memiliki budaya senjata yang mengakar kuat dan bersama dengan Balkan Barat lainnya dibanjiri dengan senjata kelas militer dan persenjataan di tangan swasta setelah perang 1990-an yang menghancurkan bekas Yugoslavia.

REUTERS

Pilihan Editor: Pemerintah Bayangan Sambut Pembicaraan Damai ASEAN, Tapi Tak Percaya Junta Myanmar

Berita terkait

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

9 jam lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

8 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

8 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

10 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

10 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

13 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

26 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

33 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya