Bill Clinton: Saya Tahu Putin akan Invasi Ukraina Sejak 2011

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Mei 2023 20:00 WIB

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton (kanan) dan mantan Presiden AS Bill Clinton tiba untuk pelantikan Joe Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, AS, 20 Januari 2021. Mantan Presiden Donald Trump tidak hadir dalam acara ini. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton mengungkapkan bahwa dia tahu sejak 2011, “hanya masalah waktu” sampai Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerang Ukraina.

Selama diskusi yang menegangkan antara para pemimpin negara di Davos, Swiss, tiga tahun sebelum Rusia menginvasi Krimea pada 2014, Putin menjelaskan dirinya tidak setuju dengan kesepakatan untuk menghormati perbatasan Ukraina.

Perjanjian yang ditengahi AS antara pendahulu Putin, Boris Yeltsin, dan Kyiv, menyatakan bahwa wilayah Ukraina tidak akan dilanggar dengan imbalan Kyiv melepaskan persenjataan nuklir era Sovietnya.

"Vladimir Putin mengatakan kepada saya pada 2011 - tiga tahun sebelum dia merebut Krimea - bahwa dia tidak setuju dengan perjanjian yang saya buat dengan Boris Yeltsin," FT mengutip ucapan mantan presiden AS tersebut di sebuah acara di New York pada akhir pekan ini.

“Dia berkata ...'Saya tidak setuju dengan itu. Dan saya tidak mendukungnya. Dan saya tidak terikat olehnya.' Dan saya tahu sejak hari itu, ini hanya masalah waktu saja,” kata Clinton.

Advertising
Advertising

Pengungkapan itu dibuat selama penampilan bersama di sebuah perusahaan investasi bersama dengan istrinya, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Penampilan mereka digunakan untuk mendesak dukungan yang lebih besar dari Ukraina.

Hillary Clinton juga mengecam Putin, yang sebelumnya dia salahkan karena membantu merusak upaya pemilihannya melawan mantan presiden Donald Trump.

Politisi Demokrat itu juga menegaskan kembali pentingnya dukungan Barat ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa terus memasok senjata dapat membantu Kyiv memenangkan perang.

Hillary menambahkan 'tidak akan mempercayai' Putin di meja perundingan 'dalam keadaan apa pun', dengan mengatakan bahwa satu-satunya cara perang dapat berakhir adalah jika Ukraina mendapatkan 'pengaruh' - baik kekalahan militer atau mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang.

Peringatan tegas keluarga Clinton datang setelah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, meningkatkan ketegangan dengan mengklaim bahwa AS berada di balik serangan pesawat tak berawak yang menurut Rusia diluncurkan oleh Kyiv untuk membunuh Putin.

Juru bicara Kremlin bersikeras - tanpa memberikan bukti - bahwa AS 'tidak diragukan lagi' berada di balik serangan yang katanya dilakukan oleh Ukraina. Gedung Putih dengan tegas menolak klaim tersebut sebagai 'kebohongan'.

Pilihan Editor: Putin akan Manfaatkan Serangan Drone ke Kremlin untuk Naikkan Tekanan ke Ukraina

DAILY MAIL

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

16 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

2 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

2 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

3 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya