CDC Berhenti Pantau Kasus saat AS Mengakhiri Darurat Covid-19

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 6 Mei 2023 13:16 WIB

Kantor pusat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Atlanta, Georgia, AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pada Jumat, 5 Mei 2023, bahwa pihaknya akan berhenti melaporkan atau memantau data kasus dan tingkat penularan Covid-19 setelah pemerintah mengakhiri penunjukan darurat kesehatan masyarakat pandemi minggu depan.

Badan itu akan berhenti menggunakan sistem level komunitas Covid-19 (CCL) berkode warna, yang mengandalkan metrik-metrik tersebut untuk melacak penyebaran virus dan alih-alih akan mengandalkan data penerimaan rumah sakit.

Pemerintah pada 11 Mei akan mengakhiri darurat kesehatan publik Covid-19 yang memungkinkan jutaan warga Amerika menerima vaksin, tes dan perawatan gratis selama pandemik.

"Perubahan yang kita bicarakan hari ini terjadi karena berakhirnya Darurat Kesehatan Masyarakat berarti CDC akan memiliki lebih sedikit wewenang untuk mengumpulkan jenis data kesehatan masyarakat tertentu," kata Wakil Direktur Utama CDC Dr. Nirav Shah.

Sistem CCL saat ini sebagian bergantung pada tingkat kasus agregat, katanya kepada wartawan melalui jumpa pers, tetapi beberapa yurisdiksi lokal mungkin berhenti melaporkan data tersebut setelah 11 Mei.

Advertising
Advertising

"Ada kesesuaian 99% antara tingkat komunitas, yang sedang pensiun, dan metrik baru yang didorong penerimaan pasien rumah sakit," katanya.

"Kami masih dapat mengatakan bahwa salju turun, meskipun kami tidak lagi menghitung setiap kepingan salju."

Data tentang rawat inap masih akan dikumpulkan secara nasional, meskipun setiap minggu, bukan setiap hari, dan akan memberikan gambaran mendetail tentang tren hingga ke tingkat kabupaten, kata Dr. Brendan Jackson, yang memimpin Tanggap Covid-19 CDC, dalam panggilan tersebut.

Rumah sakit wajib melaporkan data penerimaan setelah 11 Mei hingga 30 April tahun depan.

CDC akan terus memberikan angka kematian Covid tetapi tidak lagi bergantung pada data kasus agregat yang dilaporkan oleh yurisdiksi lokal dan sebagai gantinya akan menggunakan data sertifikat kematian nasional, kata Jackson.

Pengawasan Covid-19 akan digabungkan menjadi strategi terintegrasi yang lebih luas untuk memantau virus pernapasan, katanya, menambahkan bahwa beberapa pelaporan data termasuk data kasus demografis, pekerjaan CDC pada long Covid, dan pengawasan air limbah untuk virus akan berlanjut setelah 11 Mei.

REUTERS

Pilihan Editor: Inilah Jam-jam Penting Penobatan Raja Charles III

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya