Pemilu Thailand Segera Digelar: Begini Sistem Pemilu di Thailand Sering Berganti

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 6 Mei 2023 06:50 WIB

WNI di Bangkok, Thailand memberikan suara dalam pemilu awal yang diselenggarakan pada hari Rabu, 13 April 2019. {KBRI Bangkok]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Thailand yang akan diadakan pada 14 Mei 2023 diprediksi akan menjadi pemilu yang sengit. Seperti dilansir dari laman Reuters, hal tersebut disebabkan karena partai oposisi utama di Thailand saat ini mendominasi publik opini.

Meskipun demikian, partai oposisi yang dianggap dominan tersebut tidak mendapatkan dukungan dari partai koalisi yang berkuasa.

Pemilu yang nantinya akan digelar pada 14 Mei akan menjadi arena pertarungan yang mempertemukan partai politik dengan dukungan junta militer yang dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan partai Pheu Thai yang didukung oleh mantan Perdana Menteri Shinawatra yang saat ini dipimpin oleh putrinya Paetongtarn Shinawatra.

Sebelumnya, Partai Pheu Thai merupakan partai politik yang selalu memenangkan pemilu sejak 2001, tetapi pada 2014 didepak kudeta militer.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Super Poll menunjukkan bahwa 37 persen jumlah responden lebih memilih Partai Pheu Thai. Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Suan Dusit Poll menunjukkan bahwa Partai Pheu Thai unggul dengan 46 persen suara, sementara itu koalisi partai politik pendukung junta militer hanya mendapatkan 35 persen suara.

Advertising
Advertising

Hal tersebut menunjukkan bahwa Partai Pheu Thai masih menjadi partai politik terbesar di Thailand meskipun sempat mengalami kudeta pada 2014 lalu. Sebelumnya, pada Pemilu Thailand 2019 lalu, Partai Pheu Thai berhasil meraup suara sebanyak 7,9 juta suara dan berhasil memperoleh 137 dari 350 kursi Majelis Rendah.

Sistem Pemilu Thailand

Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Orathai Kokpol dengan judul Electoral Politics in Thailand, menyebut bahwa sistem pemilu di Thailand telah mengalami beberapa kali pergantian sistem. Pemilihan umum di Thailand telah dilakukan sejak 1933, sejak saat itu Thailand telah mengadakan sebanyak 28 gelaran pemilu dan pemilu terakhir pada 2019 lalu.

Parlemen di Thailand menggunakan sistem bikameral atau sistem dua kamar yang membagi perwakilan parlemen menjadi dua institusi, yakni Majelis Rendah dan Senat. Pemilihan umum di Thailand terdapat dua jenis pemilihan umum, yakni untuk memilih Majelis Rendah dan pemilihan umum untuk memilih Senat.

Pemilihan umum untuk Majelis Rendah di Thailand dilakukan setiap empat tahun sekali. Dalam pemilihan umum ini, terdapat 500 kursi yang diperebutkan oleh partai politik. Pemilih di Thailand dapat memilih partai politik atau calon anggota parlemen. Namun, tidak seperti di beberapa negara lain, pemilih di Thailand tidak memilih langsung calon anggota parlemen, melainkan memilih partai politik. Partai politik yang memenangkan suara terbanyak akan mendapatkan kursi yang tersedia.

Sementara itu, pemilihan umum untuk Senat di Thailand memiliki sistem pemilihan yang berbeda. Senat di Thailand terdiri dari 250 anggota yang terdiri dari 76 anggota yang diangkat oleh raja, serta 166 anggota yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Pemilihan umum untuk Senat dilakukan setiap lima tahun sekali. Dalam pemilihan umum ini, terdapat tiga calon yang dipilih oleh masyarakat di setiap provinsi di Thailand. Calon dengan suara terbanyak akan terpilih sebagai anggota Senat.

Perdana Menteri Thailand nantinya akan dipilih oleh anggota parlemen, calon PM Thailand harus disetujui oleh lebih dari setengah gabungan dari jumlah 750 anggota. Sementara itu, sejak kudeta yang dilakukan oleh junta militer pada 2014 lalu, hal tersebut menyebabkan rezim militer Thailand membuat regulasi yang memberikan kekuasaan untuk 250 senator untuk bergabung dengan 500 anggota parlemen yang dipilih melalui pemilu.

Dengan kata lain, jika sebuah partai politik ingin memenangkan Pemilu Thailand, partai politik tersebut memerlukan 375 suara yang diperoleh dalam pemilihan bersama baik di tingkat Senat maupun Majelis Rendah. Dengan demikian, kandidat Perdana Menteri yang diusung nantinya akan memenangkan jabatan sebagai Perdana Menteri.

REUTERS

Pilihan editor : Calon PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Lanjutkan Kampanye Usai Melahirkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.


Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

4 Maret 2024

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Thailand Bebaskan Pita Limjaroenrat dari Tuduhan Pelanggaran UU Pemilu

24 Januari 2024

Pengadilan Thailand Bebaskan Pita Limjaroenrat dari Tuduhan Pelanggaran UU Pemilu

Mantan calon perdana menteri Thailand paling populer di kalangan muda, Pita Limjaroenrat dapat tetap menjadi anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya