Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

Selasa, 2 Mei 2023 07:55 WIB

Osama bin Laden. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 2 Mei 2011 silam, Osama bin Laden atau Usamah bin Ladin pimpinan Al-Qaeda tewas dalam sebuah operasi serangan Neptune Spear yang dilancarkan oleh Navy Seal di Abbottabad, Pakistan. Beberapa waktu selepas kematiannya, muncul fakta baru yang menyebut Osama sebenarnya telah meninggal pada 2006.

Begini Peristiwa Kematian Osama bin Laden

Dilansir dari Britannica, Osama bin Laden adalah pemimpin gerakan ekstremis Islam berbasis luas. Gerakan ini kerap terlibat dalam berbagai aksi terorisme melawan AS dan negara barat. Dia lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 1957. Merupakan seorang putra dari keluarga Saudi yang kaya. Osama bergabung dengan perlawanan muslim di Afganistan setelah invasi Soviet pada 1979 ke negara itu.

Setelah kepulangannya, dia menjadi marah dengan kehadiran pasukan AS di Arab Saudi selama Perang Teluk Persia pada 1990 hingga 1991. Melalui jaringan militan Islam Al-Qaeda, Osama meluncurkan serangkaian serangan teroris. Tindakan ini termasuk pengeboman World Trade Center di New York City pada 1993, kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada 1998, dan Kapal perang AS Cole di Aden, Yaman pada 2000.

Osama bin Laden mengeluarkan beberapa pendapat hukum menyerukan umat Islam untuk mengambil jihad melawan AS. Pada 2001 sekelompok militan di bawah arahannya meluncurkan Serangan 11 September, yang menyebabkan kematian sekitar tiga ribu orang. AS setelah itu menuntut ekstradisi Osama bin Laden dari Afganistan, di mana dia dilindungi oleh milisi Taliban negara itu.

AS kemudian melancarkan serangan terhadap pasukan Taliban dan al-Qaeda ketika ultimatum itu tidak dipenuhi. Dengan runtuhnya Taliban, Osama bin Laden dan rekan-rekannya bersembunyi. Pada Mei 2011 dia dibunuh pasukan AS di Abbottabad, Pakistan sekitar pukul 10:30 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberitahukan kepada publik pada 1 Mei 2011 (2 Mei 2011 wilayah timur), bahwa bin Laden telah dibunuh oleh sebuah tim kecil operasi khusus. Tentara AS berhasil menewaskan Osama bin Laden setelah baku tembak selama 40 menit. Mayatnya dilaporkan diambil oleh tentara AS dan dijatuhkan ke laut.

Namun ada cerita lain. sebenarnya Osama bin Laden telah meninggal pada 2006. Fakta ini disampaikan politikus Turki dan mantan agen intelijen AS, Berkan Yashar. Dia menyatakan Osama bin Laden meninggal karena sakit. Pemimpin Al-Qaeda itu meninggal pada 6 Juni 2006.

Bahkan Berkan menyebut ada saksi ketika Osama Bin Laden mengembuskan napas terakhir. Tujuh lelaki berada di sekelilingnya. Yakni tiga orang Chechnya: Sami, Mahmoo, dan Ayub; dua dari London; dan dua asal Amerika. Setelah jenazahnya dikuburkan, terjadi penyerangan AS dan jenazahnya digali oleh pasukan tersebut.

Belakangan serangan tentara AS pada awal Mei 2011 untuk menangkap Osama bin Laden disebut sejumlah pihak sebagai sebuah rekayasa. Tuduhan itu dibeberkan sejumlah orang yang mengaku sebagai saksi jelang 11 tahun kematian Osama Bin Laden. Salah satunya Suhail Abbas, yang juga seorang jurnalis, mengatakan Operasi Neptune Spear memburu Bin Laden hanya pencitraan AS.

Abbas menilai, AS yang ketika itu di bawah pimpinan Barack Obama ingin menyelamatkan muka di mata internasional dengan merekayasa seakan Osama bin Laden berhasil dibunuh. Setelah melakukan perburuan selama 10 tahun, AS kemudian melaporkan telah mengetahui persembunyian Bin Laden di Pakistan.

Obama kemudian memerintahkan tentara AS melakukan pembunuhan terhadap Osama bin Laden pada Mei 2011. Mayat Osama bin Laden pun disebut dibuang ke laut agar makamnya tak dijadikan sebagai sumber inspirasi teroris lainnya. Saksi lainnya, Raja Harun mengatakan bahwa dirinya yakin betul Osama bin Laden sebenarnya tidak ada di kediamannya di Abbottabad, Pakistan, ketika operasi itu berlangsung. “Hanya ada keluarganya yang tinggal di wilayah itu selama bertahun-tahun,” kata Harun.

Pilihan Editor: Amerika Serikat Buka Harta Dokumen Osama bin Laden

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

37 hari lalu

Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

Pasukan elit India MARCO berhasil menyelamatkan Kapal kargo curah Ruen berbendera Malta. Keberhasilan ini membuatnya jadi sorotan

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

48 hari lalu

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.

Baca Selengkapnya