Wanita Kulit Putih AS, Penyebab Pembantaian atas Emmett Till, Meninggal

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 April 2023 14:54 WIB

Senty Banutu-Gomez yang berusia empat tahun memegang foto Emmett Till, seorang bocah kulit hitam berusia 14 tahun yang digantung pada tahun 1955, pada acara peringatan satu tahun pembunuhan George Floyd saat berada dalam tahanan polisi Minneapolis, di Lynn, Massachusetts, AS, 25 Mei 2021. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita kulit putih AS yang melayangkan tuduhan palsu terhadap remaja kulit hitam, Emmett Till— sehingga membuatnya tewas disiksa pada 1955— meninggal di Louisiana pada Kamis, menurut laporan koroner.

Pembantaian terhadap Till di Mississippi membantu menyulut gerakan Hak Sipil Kulit Hitam Amerika Serikat. Hal ini sebagian dipicu karena ibunya mengadakan pemakaman peti terbuka, dengan foto tubuh putranya yang nyaris hancur muncul di media kulit hitam pada saat itu.

Carolyn Bryant Donham, 88 tahun, meninggal pada Selasa di Westlake, Louisiana, menurut kantor koroner Paroki Calcasieu. Donham adalah orang terakhir yang hidup dan terlibat langsung dalam kasus ini.

Donham, yang saat itu berusia 21 tahun, menuduh Till, yang berkunjung dari Chicago, bersiul padanya saat memasuki toko.

Remaja berusia 14 tahun itu kemudian dipukuli, dimutilasi hidup-hidup sebelum ditembak kepalanya di Money, Mississippi, pada 28 Agustus 1955, empat hari setelah laporan Donham.

Advertising
Advertising

Jasadnya ditinggalkan di Sungai Tallahatchie dan ditemukan sudah bengkak dan kembung tiga hari kemudian. Till kemudian dikembalikan ke ibunya Mamie Till Bradley di Chicago.

Kematian Till dan penolakan juri kulit putih atas dakwaan terhadap dua pria kulit putih yang kemudian mengakui pembunuhannya, menarik perhatian nasional dan internasional atas kekejaman dan kekerasan yang dihadapi orang Afrika-Amerika di AS.

Pemakaman Till menarik perhatian internasional ketika Nyonya Bradley bersikeras agar putranya dimakamkan di peti mati terbuka, dengan mengatakan, "Tidak mungkin saya bisa menggambarkan apa yang ada di dalam kotak itu. Tidak mungkin. Dan saya hanya ingin dunia melihat."

Gambar-gambar jenazah Till mengejutkan Amerika, dan negara bagian Mississippi mendapat tekanan untuk membawa para pembunuh Till ke pengadilan. Suami Donham saat itu, Roy Bryant, dan saudara tirinya, J.W. Milam, didakwa atas pembunuhan Till dan diadili pada 1955.

Namun, juri yang semuanya berkulit putih membebaskan kedua pria kulit putih itu.

Juri membebaskan kedua pria tersebut setelah Donham bersaksi bahwa Till telah mencengkeram pinggangnya dan membuat pernyataan seksual saat berada di toko miliknya.

Para pelaku kemudian mengaku dalam wawancara majalah berbayar bahwa mereka membunuh Till. Bryant meninggal pada 1994 dan Milam meninggal pada 1981.

Pada 2021, Departemen Kehakiman AS menutup penyelidikan yang dibuka kembali atas peran Donham dalam pembunuhan tersebut. Ini setelah penerbitan sebuah buku yang menulis bahwa Donham berbohong tentang Till melakukan rayuan seksual.

Departemen tersebut mengatakan tidak dapat membuktikan bahwa Donham pernah membuat pengakuan itu - meskipun menambahkan bahwa ada "keraguan yang cukup besar mengenai kredibilitas versi kejadiannya."

Pada 2022, dewan juri di Mississippi menolak untuk mendakwa dia atas penculikan atau pembunuhan. Beberapa minggu sebelum keputusan dewan juri, surat perintah penangkapan 1955 untuk Donham atas tuduhan penculikan Till, yang tidak pernah dikirimkan, ditemukan.

Christopher Benson, seorang jurnalis dan pengacara yang ikut menulis buku pada 2004 tentang pembunuhan Till dengan ibu anak laki-laki itu, Mamie Till-Mobley, dan terus bekerja dengan keluarga dan orang lain dalam kasus ini, mengatakan sangat disesalkan tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban.

Namun dia mengatakan bahwa sangat penting bagi orang-orang untuk terus berusaha memahami apa yang dikatakan kejahatan tersebut adalah tentang ketidakadilan rasial di AS.

"Tantangan bagi kami di momen kontemporer ini adalah untuk melangkah dan terus mendapatkan makna dari cerita ini agar benar-benar melibatkan warga negara dan bekerja untuk keadilan sosial," kata Benson.

Pilihan Editor: Pria Sepuh Tembak Remaja Kulit Hitam Gara-gara Salah Alamat

REUTERS

Berita terkait

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

4 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

18 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

57 hari lalu

Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

Haiti mencekam. Geng kriminal yang dipimpin Jimmy Cherizier menguasai negara ini.

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

59 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

4 Maret 2024

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

Serangan Israel terhadap warga Palestina yang menantikan bantuan pada Kamis pagi di Gaza, menewaskan 118 orang dan melukai lebih dari 750 orang

Baca Selengkapnya

Pembantaian Tepung: Bagaimana Israel Menembaki Warga yang Menanti Bantuan di Gaza

2 Maret 2024

Pembantaian Tepung: Bagaimana Israel Menembaki Warga yang Menanti Bantuan di Gaza

Setidaknya 112 warga Palestina tewas setelah menunggu bantuan yang sangat dibutuhkan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

1 Maret 2024

Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

Reaksi atas pembantaian Israel ke warga Gaza mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang menggambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

1 Maret 2024

Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

Keputusan Kolombia diambil setelah tank Israel menembaki antrean warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza. 120 orang tewas

Baca Selengkapnya