Beijing: Komunike G7 Penuh Arogansi, Terlalu Ikut Campur Urusan Cina

Selasa, 18 April 2023 20:35 WIB

Bendera nasional Cina terlihat di Beijing, Cina, 29 April 2020. [REUTERS/Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing buka suara soal komunike KTT G7, yang mengkritik Cina. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pernyataan bersama kelompok negara industri itu, sangat mencampuri urusan dalam negerinya dan mencoreng serta mendiskreditkan Negeri Tirai Bambu.

“Itu penuh dengan arogansi, prasangka terhadap Cina dan kami telah membuat demarkasi yang kuat untuk tuan rumah Jepang,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin menjawab pertanyaan media pada Selasa, 18 April 2023.

G7 menyampaikan komunike bersama pada Selasa, 18 April 2023, setelah pertemuan tiga hari di kota resor Karuizawa, Jepang. Anggota G7 yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Italia, Jepang, Kanada, plus Uni Eropa itu, dalam pernyataan bersama meminta Cina bertindak dengan penuh tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat internasional.

Advertising
Advertising

Para menteri mengatakan mereka mengulangi seruan agar Cina bertindak sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab. G7 juga menyetujui perdamaian dan keamanan di Selat Taiwan sangat penting serta menentang militerisasi Beijing di Laut Cina Selatan.

Cina menganggap Taiwan, yang memiliki pemerintahan secara demokratik, sebagai bagian dari wilayah tak terpisahkan dari Cina. Beijing menilai segala keterlibatan pihak asing di Taiwan merupakan bentuk intervensi dalam negeri.

Selain memberi perhatian pada potensi manuver Cina terhadap Taiwan, isu intervensi militer Rusia ke Ukraina juga menjadi fokus rapat G7.

"Retorika nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab dan ancamannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarus tidak dapat diterima. Setiap penggunaan senjata kimia, biologi atau nuklir oleh Rusia akan menghadapi konsekuensi yang parah," demikian bunyi pernyataan bersama G7.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan lalu mengatakan Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis jarak pendek di wilayah tetangganya. Moskow mengatakan langkah ini dipaksakan oleh perluasan aliansi militer NATO menuju perbatasan Rusia.

Ini adalah pertama kalinya Rusia mengatakan akan menempatkan senjata nuklir di wilayah negara lain sejak berakhirnya Perang Dingin tiga dekade lalu. Moskow dianggap meningkatkan taruhannya, setidaknya secara simbolis, dalam ketegangan yang semakin intensif dengan Barat atas wilayah tersebut di tengah perang Ukraina.

REUTERS

Pilihan Editor: G7 Kutuk Ancaman Nuklir Rusia, Minta China Jangan Bertingkah

Berita terkait

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

2 jam lalu

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

Cina memberi teguran keras kepada Korea Selatan dan Jepang atas kunjungan mereka ke Taiwan, yang baru saja melantik presiden dan wakil presiden baru.

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

1 hari lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

1 hari lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

1 hari lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

3 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

3 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya