Kementerian Pertanian Hongaria Larang Impor Gandum dari Ukraina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 April 2023 10:30 WIB

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian Hongaria mengumumkan untuk sementara melarang impor gandum dan biji-bijian dari Ukraina. Alasannya, Uni Eropa secara luas mengambil kebijakaan untuk melindungi pasar dari ketidak stabilan menyusul masuknya produk-produk dengan harga lebih murah yang tidak terkontrol.

“Pemerintah Hongaria berkomitmen melindungi kepentingan para petani Hongaria,” demikian keterangan Kementerian Pertanian Hongaria, Sabtu sore, 15 April 2023. Larangan impor gandum dan biji-bijian dari Ukraina ini berlaku sampai 30 Juni 2023.

Lewat keputusan ini pula, Budapest berharap bisa memberikan Uni Eropa cukup waktu untuk memperkenalkan kebijakan terbaru dan berkesinambungan dengan pertimbangan bebas pajak bagi barang-barang alami dari Ukraina. Selain gandum dan biji-bijian, Kementerian Pertanian Hongaria juga akan melarang impor sejumlah produk pertanian lainnya dari Ukraina.

Advertising
Advertising

“Dengan praktik-praktik yang tidak lagi diperkenankan oleh Uni Eropa, dimana biaya produksi sangat-sangat rendah dan produk-produk pertanian dari Ukraina bebas pajak membanjiri. Maka hal ini membuat para petani di Uni Eropa tidak mungkin bersaing,” kata Menteri Pertanian Hongaria István Nagy, menjelaskan soal kebijakan luar biasa.

Sehari sebelumnya Polandia juga mengambil kebijakan serupa, yakni melarang impor produk pertanian dari Ukraina karena ingin melindungi petani lokal. Kebijakan ini mendapat serangan balik dari Kyiv.

Sedangkan Slovakia sudah lebih dulu mengambil kebijakan melarang memproses dan menjual gandum dari Ukraina. Alasannya, ditemukan sebuah kandungan pestisida berbahaya yang dilarang Uni Eropa dalam 1.500 ton gandum dari Ukraina.

Gandum Ukraina membanjiri sejumlah pasar di Eropa timur dalam beberapa bulan terakhir setelah Uni Eropa menerbitkan kebijakan bebas pajak impor untuk barang-barang dari Ukraina demi membantu produk-produk negara itu sampai ke konsumen mereka di Afrika dan Timur Tengah.

Akan tetapi, banyak dari produk-produk tersebut mentok di Uni Eropa karena permasalahan logistik. Hal ini memicu komplain dari sejumlah petani lokal karena impor dari Ukraina yang murah sehingga membuat harga-harga produk gandum lokal anjlok secara domestik.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Mengapa Kandungan Gizi Roti Gandum dan Roti Tawar Berbeda?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

4 jam lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

5 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

7 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

7 jam lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

10 jam lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

2 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

2 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

3 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

3 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya