TEMPO Interaktif, New York: The New York Times memenangkan lima Hadiah Pulitzer dalam bidang jurnalistik pada hari Senin. Raihan itu adalah kedua terbanyak dalam sejarah media itu, untuk subyek-subyek yang bervariasi seperti perang Amerika di Asia, kejatuhan tiba-tiba kekuatan politik, seni dari zaman kuno hingga modern, dan kampanye presiden yang bersejarah.
Hadiah prestisius untuk pelayanan publik jatuh ke The Las Vegas Sun untuk eksplorasinya terhadap kematian sejumlah pekerja konstruksi di sebuah gedung terbesar di wilayah itu, sebuah penghargaan atas keberanian reportase oleh Alexandra Berzon.
The St Petersburg Times memenangkan dua penghargaan, termasuk satu di kategori laporan nasional, untuk proyek PolitiFact.com, yang mengecek kebenaran klaim-klaim politik. Penghargaan lainnya dimenangkan oleh Lane DeGregory, untuk tulisan fitur.
Lima penghargaan yang diterima The New York Times membuatnya mengumpulkan 101 penghargaan sejak Pulitzers pertama kali diberikan pada 1917, yang merupakan penerima paling banyak dibandingkan media lainnya. Hanya dua kali terjadi sebuah organisasi memenangkan lebih dari lima penghargaan dalam satu tahun, yaitu di tahun 2002, ketika The Times memenangkan tujuh penghargaan, dan tahun lalu, ketika The Washington Post memenangkan enam.
The Times memenangkan hadiah untuk laporan breaking news atas kehancuran karir politik Gubernur Eliot Spitzer, kurang dari 1,5 tahun sejak dia terpilih sebagai Gubernur New York.
Laporan The Times atas perang dan pergolakan politik di Afganistan dan Pakistan memenangkan hadiah untuk laporan internasional. Laporan yang rinci oleh David Barstow atas konflik di antara analis militer yang membantu berbagai jaringan televisi meliput perang-perang di Asia memenangkan Pulitzer untuk laporan investigatif. Ini merupakan Pulitzer kedua Barstow.
Holland Cotter dari The Times memenangkan hadiah Pulitzer untuk kritik, atas liputannya terhadap seni yang merentang benua dan ribuan tahun. Damon Winter memenangkan fotografi fitur untuk gambar-gambar kampanye Barack Obama.
Hadiah untuk breaking news fotografi jatuh ke Patrick Farrell dari The Miami Herald untuk gambar kerusakan yang diakibatkan hurikan di Haiti.
The Detroit Free Press, khususnya reporter Jim Schaefer dan ML Elrick, memenangkan hadiah untuk laporan lokal yang membuka kejahatan yang membawa Wali Kota Kwame Kilpatrick ke penjara. Hadiah kedua untuk kategori yang sama jatuh ke Ryan Gabrielson dan Paulus Giblin dari The East Valley Tribune di Mesa, Arizona, atas laporan kritis terhadap polisi lokal.
Bettina Boxall dan Julie Cart dari The Los Angeles Times memenangkan hadiah untuk laporan explanatory atas kebakaran di wilayah Barat.
Eugene Robinson, kolumnis politik untuk The Washington Post, memenangkan hadiah untuk komentar.
Penghargaan untuk tulisan editorial jatuh ke Mark Mahoney dari The Post-Star di Glens Falls, New York.
Steve Breen dari The San Diego Union-Tribune memenangkan kategori kartun editorial.
Di bidang seni dan sastra, Elizabeth Strout memenangkan hadiah untuk koleksi cerita pendeknya, Olive Kitteridge. Lynn Nottage memenangkan hadiah drama untuk "Ruined". Hadiah puisi jatuh ke WS Merwin untuk "The Shadow of Sirius."
Karya sejarah Amerika menyapu penghargaan nonfiksi. Jon Meacham, editor dari majalah Newsweek, memenangkan hadiah biografi untuk "American Lion: Andrew Jackson in the White House". Hadiah sejarah jatuh ke Annette Gordon Reed, untuk "The Hemingses of Monticello: An American Family". Douglas A. Blackmon mendapat hadiah ntuk nonfiksi umum, untuk "Slavery by Another Name: The Re-enslavement of Black Americans from the Civil War to World War II."
Steve Reich memenangkan hadiah dalam bidang musik, untuk "Double Sextet."
NYT | ERWIN
Berita terkait
7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat
1 hari lalu
Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya
59 hari lalu
Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights
59 hari lalu
Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan
23 Februari 2024
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers
23 Februari 2024
Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.
Baca SelengkapnyaPerpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media
22 Februari 2024
Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.
Baca SelengkapnyaJokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?
22 Februari 2024
Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?
Baca SelengkapnyaAMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik
21 Februari 2024
Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?
21 Februari 2024
AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi
21 Februari 2024
Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.
Baca Selengkapnya