Pasangan Lansia Malaysia Tewas Keracunan Ikan Buntal

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 April 2023 11:00 WIB

Ikan buntal. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Suami istri lanjut usia di Malaysia, meninggal setelah makan ikan buntal. Sang suami, pria berusia 84 tahun di Kluang, Johor, meninggal setelah dirawat akibat keracunan ikan buntal pada 25 Maret 2023. Beberapa hari sebelumnya, sang istri yang berusia 83 tahun, telah lebih dulu meninggal karena hal yang sama.

Menurut kantor berita negara Bernama, Ketua Komite Kesehatan dan Persatuan Johor Ling Tian Soon mengatakan pria itu dan istrinya telah membeli ikan dari penjual online di Facebook. Kasus yang menimpa suami istri lansia itu diklasifikasikan sebagai keracunan makanan yang disebabkan oleh ikan buntal.

"Faktanya penyebab kematian sebagai keracunan makanan dengan manifestasi neurologis yang mengakibatkan gagal napas dengan disritmia jantung yang mungkin disebabkan oleh toksin ciguatera atau tetrodotoksin dari ikan buntal," katanya.

Ling mengatakan pria itu sebelumnya dipindahkan ke bangsal medis pada 5 April dalam keadaan sadar. Tanda-tanda vital pasien stabil meski dia bernapas dengan bantuan respirator.

Namun, sekitar pukul 5.20 pagi pada hari Sabtu, pria tersebut tidak memberikan respon saat perawat sedang merawat pasien lain. "Bantuan darurat diberikan segera sebelum dia dinyatakan meninggal pada pukul 6.20 pagi," kata Ling dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan, jenazah almarhum telah dikirimkan ke unit forensik sebelum diserahkan ke kerabat terdekatnya untuk pengaturan pemakaman.

Ling mengatakan Departemen Kesehatan Negara Bagian Johor (JKNJ) telah mengambil tindakan saat pertama kali menerima laporan. Pemerintah telah melakukan penyelidikan, mengidentifikasi pemasok, grosir dan penjual yang terlibat dalam transaksi ikan buntal, menurut Bernama.

“JKNJ telah dan akan mengadakan beberapa diskusi dengan dinas perikanan dan beberapa perguruan tinggi lokal yang memiliki keahlian di bidang perikanan dan toxin atau racun untuk mendapatkan solusi yang komprehensif terkait masalah ini,” kata Ling.

Ia juga meminta warga Johor untuk berhati-hati dalam memilih makanan, apalagi jika sudah diketahui risikonya. Bernama melaporkan pula bahwa Direktur Jenderal Departemen Perikanan Malaysia Adnan Hussain menyarankan masyarakat untuk menghindari makan ikan buntal. "Hampir semua jenis ikan buntal mengandung racun yang dapat menyebabkan keracunan jika tidak diolah atau dimasak dengan benar," katanya.

CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan Editor: Dokumen Rahasia AS Soal Perang Ukraina hingga Israel Bocor, Pentagon Buru Pelakunya

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

22 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya