Soal Penarikan Pasukan AS yang Kacau dari Afghanistan, Biden Salahkan Trump

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 8 April 2023 16:38 WIB

Anggota pasukan elit Badri 313 berjaga-jaga saat juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyampaikan sambutannya di bandara Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021. Amerika menyelesaikan proses penarikan pasukan dan evakuasi warga sehari sebelum deadline yang ditetapkan Taliban selaku penguasa baru Afghanistan. Twitter
Penarikan Ditunda

Perang 20 tahun di Afghanistan, konflik terpanjang yang melibatkan pasukan AS, dimulai di bawah pemerintahan George W. Bush dan dilanjutkan di bawah Presiden Barack Obama. Lebih dari 100 ribu orang terbunuh dan sekitar 3 juta orang terusir, menurut data dari non partisan proyek Costs of War di Brown University.

Dalam kampanye 2020, Biden menjanjikan mengakhiri “perang selamanya” dan menarik pasukan Dari Afghanistan, meskipun ia menunda penarikan yang telah disetujui Trump selama tiga bulan hingga akhir Agustus 2021. Pemerintah Kabul yang didukung AS runtuh pada 15 Agustus ketika Taliban memasuki kota.

Kekisruhan dan kekacauan saat AS pergi menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinan Biden, kualitas intelijen AS, dan komitmen Amerika terhadap hak asasi manusia dan ribuan warga Afghanistan yang menjadi sandarannya.

Seorang pengebom bunuh diri Negara Islam pada 26 Agustus 2021, menewaskan 13 anggota dinas AS dan 170 warga Afghanistan saat mereka berkerumun di luar gerbang bandara.

Ribuan warga Amerika, pemegang green card, dan warga Afghanistan yang telah mengajukan permohonan untuk visa-visa imigrasi khusus tidak dapat berangkat dengan angkutan udara AS terbesar yang pernah tercatat.

Secara keseluruhan, sekitar 124.000 orang Amerika, pemegang kartu hijau, dan warga Afghanistan - banyak di antaranya tidak diperiksa - diterbangkan sebelum penarikan AS berakhir sesaat sebelum peringatan 20 tahun invasi yang dipimpin AS ke Afghanistan.

Pemerintahan Trump setuju dalam kesepakatan Februari 2020 dengan Taliban tentang penarikan semua pasukan internasional pimpinan AS pada Mei 2021. Milisi Islam itu setuju untuk berhenti menyerang pasukan Amerika dan mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah Kabul yang didukung Barat.

Dalam memaparkan kronologi penarikan, ringkasan tersebut mengatakan bahwa pengurangan pasukan berturut-turut yang diperintahkan oleh Trump telah menyisakan 2.500 tentara AS di Afghanistan ketika Biden menjabat pada Januari 2021. Hasilnya adalah bahwa Taliban menguasai atau memperebutkan separuh negara, kata ringkasan itu.

Dihadapkan pilihan tentang menunda penarikan atau meningkatkan jumlah pasukan AS dan menghadapi serangan baru Taliban, Biden memilih yang pertama dan memerintahkan rencana penarikan dan operasi evakuasi, kata ringkasan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Legislator Rusia Usulkan Hukuman Lebih Berat untuk Pengkhianat dan Teroris

Berita terkait

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

14 jam lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

16 jam lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

1 hari lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

1 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

2 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

2 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

2 hari lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

3 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

3 hari lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya