Dua Wanita Iran Ditahan Setelah Disiram Pria dengan Yoghurt Gara-gara Hijab

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 April 2023 10:39 WIB

Puluhan wanita muslim yang tergabung dalam kelompok Kvinder i Dialog melakukan aksi protes penolakan peraturan larangan penggunaan cadar di Copenhagen, Denmark, 10 Agustus 2018. Denmark mengikuti negara Eropa lain yang sudah mengesahkan undang-undang larangan bercadar. RITZAU SCANPIX/Martin Sylwest via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Iran mengeluarkan tiga surat perintah penangkapan setelah muncul video seorang pria menyerang dua wanita dengan seember yoghurt karena tidak mengenakan jilbab. Dalam laporan media setempat, atau surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk penyerang yang telah didakwa dengan penghinaan praktis dan gangguan ketertiban umum. Dua surat lainnya untuk kedua korban perempuan karena tidak menutupi rambut mereka, menurut kantor berita peradilan Mizan Online yang mengutip pihak berwenang setempat.

Dalam video yang viral di media sosial pada Jumat, 31 Maret 2023, seorang pria tampak mendekati dua wanita, salah satunya tak menggunakan hijab di sebuah toko serba ada. Dia tampak berdebat dengan mereka selama beberapa detik sebelum mengambil seember yoghurt dan menuangkannya ke atas kepala mereka.

Pria itu kemudian dikonfrontasi oleh pemilik toko, yang juga diberi peringatan oleh otoritas kehakiman karena mengizinkan wanita tak bercadar masuk ke tokonya, menurut Mizan Online. Kantor berita resmi IRNA mengakui bahwa pria tersebut menyerang para wanita karena tidak menutupi rambut mereka. IRNA menggambarkan tindakan pria tersebut sebagai cara yang tidak biasa untuk mencegah kejahatan. Tidak jelas kapan peristiwa itu terjadi.

Iran mewajibkan wanita untuk mengenakan jilbab setelah revolusi negara itu pada 1979. Namun setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi, banyak wanita muncul di depan umum tanpa jilbab.

Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi Iran, meninggal pada 16 September tak lama setelah ditangkap oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga melanggar aturan pakaian ketat negara untuk wanita. Kematiannya memicu berbulan-bulan protes anti-rezim nasional yang akhirnya mereda karena tindakan keras yang mematikan oleh rezim tersebut.

Advertising
Advertising

Wanita yang melanggar kode berpakaian ketat Iran berisiko dilecehkan dan ditangkap oleh polisi moralitas. Di bawah aturan berpakaian ini, wanita diharuskan menutupi rambut mereka sepenuhnya di depan umum dan mengenakan pakaian panjang yang longgar.

"Penghapusan jilbab adalah sama saja dengan permusuhan dengan rezim dan nilai-nilainya," kata kantor berita semi-resmi Fars mengutip kepala kehakiman Iran Gholamhossein Mohseni-Ejei pada Sabtu. Mohseni-Ejei menambahkan bahwa wanita yang tidak menutupi rambut mereka akan dihukum.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengomentari pula video viral itu. Dia mengatakan pada Sabtu bahwa hijab adalah wajib hukumnya untuk wanita di Iran. Dalam sambutan yang disiarkan langsung di televisi negara, Raisi mengatakan, "Jika beberapa orang mengatakan mereka tidak percaya (pada hijab) ada baiknya menggunakan persuasi. Tapi yang penting ada persyaratan hukumnya dan jilbab saat ini menjadi masalah hukum."

THE NATIONAL | REUTERS

Pilihan Editor: Profil Afghanistan, Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Menurut World Happiness Report

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

3 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

3 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

3 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

3 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya