Kyiv Minta Warga Rusia Tidak Adopsi Anak-anak Ukraina yang "Dicuri"
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 29 Maret 2023 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, Selasa, 28 Maret 2023, meminta orang-orang Rusia untuk tidak mengadopsi anak-anak yang ia sebut “dicuri” di Ukraina selama perang dan dideportasi ke Rusia.
Perang yang dikobarkan Rusia di negara tetangganya selama 13 bulan kini telah membuat jutaan orang mengungsi, termasuk keluarga dan anak-anak. Jumlah sebenarnya anak-anak yang dipaksa dideportasi ke Rusia mustahil dihitung.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat penahanan awal Maret terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova, komisioner Rusia untuk Hak Anak, menuduh mereka kejahatan perang karena secara ilegal mendeportasi ratusan anak dari Ukraina.
Vereshchuk mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa anak-anak yatim “dicuri di Ukraina” dan diduga diserahkan untuk diadopsi di Rusia.
"Saya sangat merekomendasikan warga Rusia untuk tidak mengadopsi anak-anak yatim Ukraina yang secara ilegal diambil dari wilayah Ukraina yang diduduki sementara,” kata Vereshchuk, yang bertanggung jawab untuk masalah-masalah sosial.
"Sekali lagi saya mengingatkan semua yang disebut ‘orang tua adopsi’ dan ‘wali’ Rusia cepat atau lambat Anda harus menjawab.”
Menurut Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina, 19.514 anak Ukraina saat ini dianggap dideportasi secara ilegal.
Rusia tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak Ukraina ke Rusia, tetapi menampilkannya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona konflik.
Sebagian besar pergerakan orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang dan sebelum Ukraina memulai serangan balasan utamanya untuk mendapatkan kembali wilayah pendudukan di timur dan selatan pada akhir Agustus.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada pertengahan Agustus bahwa 3,5 juta orang telah dibawa ke Rusia saat itu, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak.
Amerika Serikat mengatakan pada Juli bahwa Rusia "mendeportasi paksa" 260.000 anak, dari rumah mereka ke Rusia.
Kantor Berita Rusia, TASS, mengutip Vitaly Ganchev, pejabat wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kharkiv yang ditanam Moskow, mengatakan, Selasa, bahwa sekelompok anak dari wilayah tersebut dikirim ke Rusia tahun lalu dengan persetujuan orang tua atau wali mereka.
"Anak-anak ditempatkan dalam kondisi yang sangat baik, mereka diberikan semua yang diperlukan. Dan kami akan terus merawat mereka sampai orang tua mereka datang untuk kembali," tambah Ganchev.
REUTERS
Pilihan Editor: Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja