Kyiv Minta Warga Rusia Tidak Adopsi Anak-anak Ukraina yang "Dicuri"

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 29 Maret 2023 16:15 WIB

Anak-anak melepas sepatu mereka di fasilitas untuk orang berkebutuhan khusus, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Odesa, Ukraina, 6 Juni 2022. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, Selasa, 28 Maret 2023, meminta orang-orang Rusia untuk tidak mengadopsi anak-anak yang ia sebut “dicuri” di Ukraina selama perang dan dideportasi ke Rusia.

Perang yang dikobarkan Rusia di negara tetangganya selama 13 bulan kini telah membuat jutaan orang mengungsi, termasuk keluarga dan anak-anak. Jumlah sebenarnya anak-anak yang dipaksa dideportasi ke Rusia mustahil dihitung.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat penahanan awal Maret terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova, komisioner Rusia untuk Hak Anak, menuduh mereka kejahatan perang karena secara ilegal mendeportasi ratusan anak dari Ukraina.

Vereshchuk mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa anak-anak yatim “dicuri di Ukraina” dan diduga diserahkan untuk diadopsi di Rusia.

"Saya sangat merekomendasikan warga Rusia untuk tidak mengadopsi anak-anak yatim Ukraina yang secara ilegal diambil dari wilayah Ukraina yang diduduki sementara,” kata Vereshchuk, yang bertanggung jawab untuk masalah-masalah sosial.

Advertising
Advertising

"Sekali lagi saya mengingatkan semua yang disebut ‘orang tua adopsi’ dan ‘wali’ Rusia cepat atau lambat Anda harus menjawab.”

Menurut Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina, 19.514 anak Ukraina saat ini dianggap dideportasi secara ilegal.

Rusia tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak Ukraina ke Rusia, tetapi menampilkannya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona konflik.

Sebagian besar pergerakan orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang dan sebelum Ukraina memulai serangan balasan utamanya untuk mendapatkan kembali wilayah pendudukan di timur dan selatan pada akhir Agustus.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada pertengahan Agustus bahwa 3,5 juta orang telah dibawa ke Rusia saat itu, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak.

Amerika Serikat mengatakan pada Juli bahwa Rusia "mendeportasi paksa" 260.000 anak, dari rumah mereka ke Rusia.

Kantor Berita Rusia, TASS, mengutip Vitaly Ganchev, pejabat wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kharkiv yang ditanam Moskow, mengatakan, Selasa, bahwa sekelompok anak dari wilayah tersebut dikirim ke Rusia tahun lalu dengan persetujuan orang tua atau wali mereka.

"Anak-anak ditempatkan dalam kondisi yang sangat baik, mereka diberikan semua yang diperlukan. Dan kami akan terus merawat mereka sampai orang tua mereka datang untuk kembali," tambah Ganchev.

REUTERS

Pilihan Editor: Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

23 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

2 hari lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

2 hari lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya