Dituding Korup Selama 22 Tahun, Mahathir Mohamad Somasi Anwar Ibrahim

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 Maret 2023 15:30 WIB

Orang-orang melewati poster Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dan politisi Anwar Ibrahim, selama kampanye di Kuala Lumpur, Malaysia 16 Mei 2018. [REUTERS / Lai Seng Sin]

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan PM Anwar Ibrahim makin memanas.

Mahathir memberi waktu Anwar selama tujuh hari ke depan untuk mencabut pernyataannya yang dinilai mencemarkan nama baik pria berusia 92 tahun itu. Mahathir juga menuntut Anwar meminta maaf kepadanya.

Seperti dilansir Channel NewsAsia Rabu 29 Maret 2023, Mahathir melayangkan surat somasi pada Senin yang berisi semua permintaannya. "Meskipun Perdana Menteri tidak menyebut nama saya dalam pidatonya, jelas dia merujuk pada saya," kata Mahathir.

"Siapa lagi yang memimpin negara ini selama 22 tahun ditambah 22 bulan lagi sebagai perdana menteri," ujar dia.

Mahathir dalam konferensi pers menegaskan dirinya mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum, jika Anwar tidak menanggapi somasinya.

Advertising
Advertising

"Meskipun dia pernah menuduh saya sebelumnya, dia bukan Perdana Menteri pada saat itu. Sekarang sebagai seorang Perdana Menteri, dia memiliki kredibilitas, sehingga apa yang dikatakan olehnya akan dianggap serius," ucapnya.

"Dia seharusnya tidak melontarkan tuduhan secara bebas. Itu sangat serius jika datang dari seorang Perdana Menteri," tegas Mahathir.

Pernyataan yang dinilai Mahathir telah mencemarkan nama baiknya itu disampaikan Anwar dalam kongres nasional khusus Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada 18 Maret lalu.

Pada saat itu, Anwar menuturkan pernah mengenal seseorang yang menguasai sepenuhnya sumber daya Malaysia untuk diri sendiri dan keluarganya selama masa pemerintahan yang berlangsung 22 tahun dan 22 bulan.

Anwar tidak menyebut nama dalam pernyataannya itu. Namun, Mahathir adalah perdana menteri Malaysia dari Juli 1981 hingga Oktober 2003. Ia kembali menjabat pada Mei 2018 hingga Februari 2020.

"Seseorang, setelah 22 tahun (dan) 22 bulan lagi berkuasa, meratapi bahwa orang Melayu telah kehilangan segalanya. Bagaimana tidak, jika Anda mengambil semuanya untuk keluarga dan anak-anak Anda. Sekarang ketika Anda kehilangan kekuasaan Anda, Anda ingin berbicara soal rakyat," kata Anwar dalam acara itu.

Dalam forum itu, Anwar juga mengecam pihak-pihak yang disebutnya berusaha menciptakan perpecahan rasial. "Patriotisme, rasisme dan kefanatikan agama adalah perlindungan terakhir para bandit.”

Belum ada tanggapan resmi Anwar atas tuntutan Mahathir itu.

Pilihan Editor: Balas Kritik Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Orang Melayu Kini Makin Miskin

CNA

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

21 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

21 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

22 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

1 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya