Biden Khawatir soal Rencana Putin Kerahkan Senjata Nuklir Rusia ke Belarusia

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 29 Maret 2023 12:26 WIB

Joe Biden. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden khawatir tentang kemungkinan Rusia mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. Walaupun, Amerika Serikat belum melihat tanda-tanda Moskow akan segera mengerahkan senjata nuklir Rusia ke negara tetangga.

"Mereka belum melakukannya," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa, 28 Maret 2023. "Ini mengkhawatirkan."

Dalam wawancara TV pada Sabtu lalu, seperti dikutip kantor berita Ria Novosti, Presiden Vladimir Putin mengumumkan Rusia dan Belarusia telah mencapai kesepakatan untuk memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarus. Rusia, menurut Putin, akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan di Belarus untuk senjata nuklir taktis pada 1 Juli 2023.

Senjata nuklir taktis sering digunakan untuk mencapai keuntungan medan perang tertentu. Reuters menulis, perangkat itu berbeda dari senjata nuklir yang memiliki kapasitas untuk melenyapkan kota.

Rusia menggunakan Belarusia sebagai salah satu landasan peluncurannya untuk invasi ke Ukraina tahun lalu.

Advertising
Advertising

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam program CBS "Face the Nation” pada Minggu, 26 Maret 2023, mengatakan, AS tidak melihat ada gerakan yang menunjukkan pemindahan itu. "Kami belum melihat indikasi apa pun bahwa dia memenuhi janji ini atau memindahkan senjata nuklir apa pun," katanya.

"Kami sebenarnya tidak melihat indikasi dia memiliki niat untuk menggunakan senjata nuklir di dalam (perang) Ukraina. Titik," kata Kirby. Dia mencatat bahwa sejauh ini tidak ada yang menyebabkan AS mengubah postur pencegahan strategisnya sendiri.

Sebelumnya NATO mengkritik retorika nuklir Rusia yang "berbahaya dan tidak bertanggung jawab" dalam sebuah pernyataan pada Minggu. Pakta Pertahanan Aliansi Barat itu menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi.

"Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan diri kami sendiri," tambah pernyataan itu.

Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Minggu menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk segera diadakan sehubungan dengan komentar Putin.

"Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarusia, dia mengakui bahwa dia takut kalah & yang bisa dia lakukan hanyalah menakut-nakuti dengan taktik," cuit Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Minggu, mengacu pada Putin.

REUTERS

Pilihan Editor: Jaksa Peru Selidiki Presiden Dina Boluarte untuk Kasus Dugaan Pencucian Uang

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

19 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

22 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

4 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

5 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya