Kemlu: WNI Tak Terdampak Demo Anti-Reformasi Pensiun di Prancis

Reporter

Antara

Jumat, 24 Maret 2023 20:30 WIB

Seorang pekerja yang mogok memegang suar selama demonstrasi di depan stasiun kereta api, menjelang hari kesembilan pemogokan dan protes nasional, dan setelah reformasi pensiun diadopsi karena Parlemen Prancis menolak dua mosi tidak percaya terhadap pemerintah, di Nice, Prancis, 22 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak langsung oleh demonstrasi menolak perubahan sistem pensiun di Prancis.

“KBRI Paris terus memantau situasi dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Jumat 24 Maret 2023.

Dia mengimbau masyarakat Indonesia di Prancis agar tetap waspada dan berhati-hati dengan menghindari kerumunan massa, tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi, selalu memantau situasi dan arahan otoritas setempat, serta segera menghubungi KBRI Paris jika menghadapi keadaan darurat.

Masyarakat Indonesia bisa menghubungi hotline KBRI Paris pada nomor +33 6 21 12 21 09.

Polisi menembakkan gas air mata dan melawan kelompok anarkis berpakaian hitam di Paris dan di seluruh Prancis pada Kamis ketika ratusan ribu pengunjuk rasa berbaris menentang rencana Presiden Emmanuel Macron dalam menaikkan usia pensiun.

Advertising
Advertising

Guru termasuk yang melancarkan mogok bekerja, beberapa hari setelah pemerintah mendorong undang-undang menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

Demonstrasi di pusat kota Paris umumnya berlangsung damai, tetapi kelompok "Blok Hitam" menghancurkan jendela toko, menghancurkan perabotan jalanan, dan menggeledah restoran McDonald's.

Bentrokan terjadi ketika polisi anti huru hara memukul mundur para anarkis dengan gas air mata dan granat kejut. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan 149 petugas polisi terluka dan 400 lebih orang ditangkap di seluruh negeri.

Namun, para demonstran bersumpah akan terus menggelar unjuk rasa hingga pemerintah membatalkan rencana perubahan usia pensiun itu mengingat usia pensiun di Prancis adalah yang paling lama di Eropa.

Selain itu, pemerintah juga akan menaikkan syarat jumlah tahun minimal warga bekerja untuk mendapatkan pensiun penuh. Perubahan ini diusulkan untuk menambah pendapatan negara sebanyak 17,7 miliar euro.

Menurut serikat pekerja, masih banyak cara lain jika memang negara ingin meningkatkan pendapatan negara, seperti mengenakan pajak kepada orang super kaya.

Pilihan Editor: Situasi Prancis Memanas, Raja Charles Batalkan Kunjungan ke Paris

ANTARA

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

17 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

3 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

3 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

3 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

4 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya