Profil Imran Khan, Eks PM Pakistan yang sedang Berselisih dengan Pemerintah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Maret 2023 08:08 WIB

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan saat konferensi pers setelah insiden penembakan selama long march di Wazirabad, di Shaukat Khanum Memorial Cancer Hospital & Research Center di Lahore, Pakistan 4 November 2022. REUTERS/Mohsin Raza/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan berencana hadir di pengadilan di Islamabad pada Sabtu, 18 Maret 2023, setelah dia mengungkapkan ketakutannya akan ditangkap dalam perselisihan dengan pemerintah. Perselisihan itu telah menyebabkan bentrokan antara para pendukungnya dan polisi.

Polisi memasuki rumah Khan di kota Lahore setelah dia pergi ke pengadilan di ibu kota Islamabad. Khan, yang menjabat dari 2018 hingga 2022, menghadapi rentetan masalah hukum, termasuk menyebabkan upaya penangkapannya gagal pada Selasa lalu.

Khan akan menghadapi dakwaan di pengadilan pada Sabtu karena menjual hadiah negara secara tidak sah yang diberikan kepadanya oleh pejabat asing saat menjabat. Dia mengatakan telah mengikuti prosedur hukum dalam memperoleh hadiah.

Mantan bintang kriket berusia 70 tahun itu tiba di ibu kota pada Sabtu sore dan sedang dalam perjalanan ke pengadilan dengan iring-iringan mobil yang dikelilingi oleh para pendukungnya.

Khan telah memimpin protes nasional sejak penggulingannya dari kekuasaan tahun lalu dan memiliki banyak kasus yang didaftarkan terhadapnya. Kepala polisi Provinsi Punjab, Usman Anwar, mengatakan pada konferensi pers di Lahore bahwa para petugas pergi ke rumah Khan pada Sabtu untuk mencegat orang-orang yang terlibat dalam bentrokan sebelumnya dengan polisi dan telah menangkap 61 orang, salah satunya atas tuduhan melempar bom molotov.

Profil Imran Khan, Mengawali Karir sebagai Pemain Kriket<!--more-->

Advertising
Advertising

Imran Khan merupakan mantan perdana Menteri Pakistan sejak 2018. Sebelumnya, Imran Khan dikenal sebagai pemain Kriket profesional dan sempat masuk ke tim nasional kriket Pakistan. Bahkan, Imran Khan mengantarkan Pakistan menjuarai Piala Dunia Kriket pada 1992.

Dilansir starsunfolded.com, Imran Khan merupakan keturunan keluarga Pashtun menengah atas di daerah Lahore, Pakistan. Pemilik nama lengkap Imran Ahmad Khan Nazi lahir pada 5 Oktober 1952. Imran Khan sempat menempuh pendidikan di Inggris, tepatnya di Royal Grammar School High Wycombe England dan Aitchison College. Kemudian, Imran melanjutkan studi perkuliahan di Keble College dengan jurusan Filsafat, Politik, dan Ekonomi dan lulus pada 1975.

Imran mulai terjun ke olahraga kriket saat berusia 16 tahun. Selama tinggal di Inggris, Imran Khan mulai mendalami olahraga kriket dengan bermain kriket county dan mewakili Pakistan di ajang kriket internasional. Imran Khan ikut serta dalam lima Piala Dunia pada tahun 1975, 1979, 1983, 1987 dan 1992. Namanya semakin populer tatkala berhasil menjadi kapten kriket pertama sekaligus satu-satunya dari Pakistan yang menjuarai Piala Dunia Kriket pada 1992.

Melansir aa.com.tr, setelah pensiun dari dunia kriket, Imran Khan mulai terjun ke dunia politik. Bahkan, Imran Khan merupakan kritikus aktif perihal korupsi yang diduga dilakukan oleh Pemerintah Pakistan. Imran Khan kemudian mendirikan partai politik bernama Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) atau Gerakan Keadilan Pakistan pada 1996. Pada awal pembentukannya, PTI gagal memenangkan kursi di Majelis Nasional. Pada pemilihan 2002, PTI sedikit bernasib lebih baik yang memenangi satu kursi yang diisi oleh Imran Khan.

Terlepas dari perjuangan PTI dalam elektoral, citra Imran Khan terbilang positif, terbukti Imran Khan mendapatkan dukungan populis khususnya dari kalangan anak muda. Imran Khan aktif memberikan kritik perihal korupsi dan ketidaksetaraan ekonomi di Pakistan. Imran Khan juga menentang kerja sama pemerintah Pakistan dengan Amerika Serikat dalam memerangi gerilyawan di dekat perbatasan Afghanistan. Pada 18 Juli 2018, Imran Khan terpilih menjadi Perdana Menteri Pakistan.

Perdana Menteri atau PM Pakistan Imran Khan digulingkan dari jabatannya pada Ahad, 10 April 2022. Sehari sebelumnya, Imran Khan kehilangan mosi percaya di parlemen, setelah ditinggalkan oleh mitra koalisi. Dukungan untuk Imran Khan runtuh akibat krisis ekonomi mendera Pakistan.

IDA ROSDALINA | NAOMY A. NUGRAHENI

Berita terkait

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

4 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

22 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

23 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

46 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

52 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

53 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

54 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya