Menkeu AS, Janet Yellen: Sistem Perbankan AS Masih Tetap Sehat

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 16 Maret 2023 22:14 WIB

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menghadiri sidang Komite Cara dan Sarana DPR AS tentang Permintaan Anggaran tahun fiskal 2024 Presiden Joe Biden di Capitol Hill di Washington, AS, 10 Maret 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem perbankan AS masih tetap sehat dan orang Amerika dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan tersedia saat dibutuhkan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan hal ini di hadapan Komisi Keuangan Senat, Kamis, 16 Maret 2023.

Yellen mengatakan Silicon Valley Bank harus ditutup karena risiko likuiditas yang berarti bank tidak dapat memenuhi permintaan penarikan deposan.

"Ada risiko likuiditas dalam situasi ini," kata Yellen kepada Komisi Keuangan Senat. "Akan ada pemeriksaan yang cermat terhadap apa yang terjadi di bank dan apa yang memicu masalah ini, tetapi yang jelas, kejatuhan bank, alasan harus ditutup adalah karena tidak dapat memenuhi permintaan penarikan deposan."

Dalam sambutan yang disiapkan untuk sidang anggaran, Yellen mengatakan tindakan-tindakan “yang tegas dan kuat” yang diambil pekan ini oleh pemerintahan AS untuk mengembalikan kepercayaan publik dalam sistem perbankan setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank menekankan tekad pemerintah untuk melindungi para deposan.

“Saya dapat meyakinkan pada anggota komisi bahwa sistem perbankan kita tetap sehat, dan orang Amerika dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan tersedia saat mereka membutuhkannya," kata Yellen dalam sambutannya.

Advertising
Advertising

"Tindakan minggu ini menunjukkan komitmen tegas kami untuk memastikan tabungan deposan tetap aman."

Ia tidak membuat rujukan apa pun dalam sambutan yang disiapkan kepada situasi seputar Credit Suisse, yang sahamnya jatuh drastis, Rabu, sebelum para regulator menjanjikan bantuan likuiditas kepada pemberi pinjaman utama Swiss itu.

Departemen Keuangan, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengumumkan serangkaian tindakan darurat, Minggu, setelah kegagalan Silicon Valley Bank yang berbasis di California dan Signature Bank yang berbasis di New York mengancam akan memicu krisis keuangan yang lebih luas.

Yellen mengatakan departemen keuangan bekerja dengan Fed dan FDIC untuk melindungi semua deposan di kedua bank dan mendirikan sebuah fasilitas baru untuk memberikan bank-bank akses untuk dana darurat. Federal Reserve juga membuat aturan yang lebih memudahkan bank-bank meminjam darinya di saat darurat.

“"Pemegang saham dan pemegang utang tidak dilindungi oleh pemerintah. Yang terpenting, tidak ada uang pembayar pajak yang digunakan atau dipertaruhkan dengan tindakan ini," katanya kepada komisi itu.

REUTERS

Pilihan Editor: Pakta Kapal Selam Nuklir AUKUS Dikritik, Ini Kata PM Australia

Berita terkait

AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

18 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengungkap rencana menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan AS Umumkan Sanksi terhadap 15 Warga Meksiko Penyelundup Fentanil

7 Desember 2023

Menteri Keuangan AS Umumkan Sanksi terhadap 15 Warga Meksiko Penyelundup Fentanil

Pemerintahan Biden mengumumkan sanksi dan dakwaan baru terhadap warga Meksiko dalam upaya mengekang aliran fentanil ke AS.

Baca Selengkapnya

Bank Sentral AS Federal Reserve Diam-diam PHK Ratusan Karyawan

26 September 2023

Bank Sentral AS Federal Reserve Diam-diam PHK Ratusan Karyawan

Federal Reserve melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan karyawannya secara diam-diam.

Baca Selengkapnya

Bank Sentral AS The Fed PHK Ratusan Karyawan, Apa sebabnya?

25 September 2023

Bank Sentral AS The Fed PHK Ratusan Karyawan, Apa sebabnya?

Bank sentral AS The Fed akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada ratusan karyawan sepanjang tahun ini. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Dipengaruhi Tingginya Permintaan Dolar setelah Rilis Data PPI AS

14 Agustus 2023

Rupiah Melemah Dipengaruhi Tingginya Permintaan Dolar setelah Rilis Data PPI AS

Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS seiring kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan sentimen negatif di pasar keuangan.

Baca Selengkapnya

Luhut Bertemu Menkeu Amerika Janet Yellen: Bahas Dana JETP, Kendaraan Listrik, hingga Pertamina

8 Agustus 2023

Luhut Bertemu Menkeu Amerika Janet Yellen: Bahas Dana JETP, Kendaraan Listrik, hingga Pertamina

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen.

Baca Selengkapnya

Yellen Klaim Kunjungannya ke Beijing Bisa Stabilkan Hubungan AS - China

9 Juli 2023

Yellen Klaim Kunjungannya ke Beijing Bisa Stabilkan Hubungan AS - China

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pertemuan dengan pejabat China dalam lawatan empat harinya membantu menstabilkan hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

7 Juli 2023

IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Yellen Desak Reformasi Pasar di Cina, Kritik soal Tekanan terhadap Perusahaan AS

7 Juli 2023

Yellen Desak Reformasi Pasar di Cina, Kritik soal Tekanan terhadap Perusahaan AS

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyerukan reformasi pasar di Cina dan mengkritik kebijakan Beijing.

Baca Selengkapnya

Analis: Rupiah Melemah Seiring Meningkatnya Prospek Suku Bunga The Fed

30 Juni 2023

Analis: Rupiah Melemah Seiring Meningkatnya Prospek Suku Bunga The Fed

Analis pasar uang menyatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS seiring peningkatan ekspektasi dan prospek suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya