Bashar al Assad Enggan Bertemu Erdogan Sebelum Turki Angkat Kaki dari Wilayahnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 16 Maret 2023 21:42 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Suriah Bashar al Assad selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 13 September 2021. [Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah Bashar al Assad, Kamis, 16 Maret 2023, mengatakan ia hanya akan bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan saat Turki siap untuk menarik pasukannya sepenuhnya dari Suriah utara dan mengembalikan situasi seperti sebelum perang Suriah.

Turki menjadi sekutu militer dan politik terbesar oposisi Suriah, yang menguasai benteng pemberontak terakhir di Suriah barat laut. Ankara telah mendirikan puluhan pangkalan dan mengerahkan ribuan tentara di Suriah utara, mencegah tentara Suriah yang didukung Rusia untuk merebut kembali wilayah tersebut.

Berkunjung ke Moskow untuk pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Assad mengatakan kepada stasiun TV Rusia, Sputnik, bahwa tidak ada gunanya pertemuan dengan Erdogan sampai Turki mengakhiri “pendudukan ilegalnya”.

“Ini terkait dengan tibanya tahap di mana Turki siap dan tanpa ambiguitas untuk keluar sepenuhnya dari wilayah Suriah dan mengakhiri dukungannya terhadap terorisme dan memulihkan situasi yang ada sebelum dimulainya perang di Suriah,” kata Assad kepada Sputnik di sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun TV al Manar kelompok pro-Iran Hizbullah Lebanon.

“Ini adalah satu-satunya situasi yang memungkinkan untuk mengadakan pertemuan antara saya dan Erdogan. Selain itu, apa nilai pertemuan seperti itu dan mengapa kami melakukannya jika tidak mencapai hasil akhir untuk perang di Suriah,” tambahnya dalam sambutan paling jelas tentang pemulihan hubungan baru-baru ini.

Advertising
Advertising

Menteri pertahanan kedua negara bertemu tahun lalu untuk pembicaraan tingkat tinggi antara dua negara bertetangga itu, yang pemerintahannya bermusuhan sejak 2011, ketika pemberontakan Arab Spring mencapai Suriah dan menjerumuskan negara itu ke dalam perang.

Ratusan ribu orang tewas dalam konflik itu, yang menarik banyak negara asing dan memecah negara tersebut menjadi dua.

Dalam masa-masa terendah hubungan antara Ankara dan Damaskus, Erdogan menyebut Assad seorang teroris dan mengatakan tidak akan ada damai di Suriah selama ia menjabat, sementara Assad menyebut Erdogan seorang pencuri karena “mencuri” tanah Suriah.

Pejabat Turki dan Rusia mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk pertemuan antara wakil menteri luar negeri Turki, Suriah dan Iran menjelang pembicaraan yang direncanakan antara menteri luar negeri.

Assad mengakui peran yang dimainkan Rusia dalam mendorong pemulihan antara Erdogan dan dirinya.

"Kami mempercayai pihak Rusia yang telah memainkan peran mediator untuk memfasilitasi komunikasi, tetapi dalam dasar kebijakan Rusia untuk menghormati kedaulatan negara... dan keluarnya pasukan asing ilegal dari wilayah Suriah," kata Assad.

Assad mengatakan kehadiran pasukan Rusia di Suriah adalah sah karena pemerintahannya telah meminta dukungan Moskow.

REUTERS

Pilihan Editor: Pengadilan Pakistan Tunda Penangkapan Bekas PM Imran Khan

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

22 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

5 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

5 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya