Kremlin: Rusia Tidak Akan Berhenti sampai Tujuan Serangan ke Ukraina Tercapai

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 14 Maret 2023 17:15 WIB

Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia bertekad tidak akan berhenti dalam menyerang Ukraina sebelum tujuan mereka tercapai dengan kekuatan militer. "Kami harus mencapai tujuan kami. Hal itu hanya mungkin dilakukan dengan cara militer karena posisi rezim Kyiv saat ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita Rusia, Selasa, 14 Maret 2023.

Rusia mengklaim sedang berjuang di Ukraina untuk "membebaskan" penutur bahasa Rusia di Donbas timur dari apa yang disebut rezim neo-Nazi di Kyiv.

Ukraina dan Barat mengatakan, klaim itu adalah dalih tak berdasar yang diajukan untuk membenarkan agresi dan upaya Moskow merebut sebagian tanah Ukraina.

Moskow menyalahkan Kyiv atas gangguan dalam pembicaraan tentang gencatan senjata, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian damai setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina.

Masa depan Ukraina bergantung pada hasil pertempuran di timur, termasuk di Bakhmut, kata Zelensky, dengan kedua belah pihak menggambarkan pertempuran brutal saat Rusia mengintensifkan kampanye musim dingin untuk merebut kota kecil itu.

Bakhmut telah menjadi fokus invasi Rusia, dengan pertarungan selama berbulan-bulan menjadi pertempuran infanteri paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Advertising
Advertising

"Sangat sulit di timur - sangat menyakitkan," kata Zelensky dalam pidato video malamnya, yang diadakan setiap malam sejak Rusia meluncurkan invasi lebih dari setahun lalu.

"Kita harus menghancurkan kekuatan militer musuh. Dan kita akan menghancurkannya."

Kyiv dan Moskow memberikan penjelasan berbeda tentang negosiasi untuk memperpanjang kesepakatan ekspor biji-bijian lewat Laut Hitam, yang ditetapkan tahun lalu untuk mencegah kelaparan global dengan mengamankan ekspor masa perang dari Ukraina dan Rusia, keduanya di antara pemasok makanan utama dunia.

Pengaturan tersebut, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, akan berakhir minggu ini. Rusia mengatakan telah diperpanjang selama 60 hari, tetapi Ukraina mengatakan perjanjian itu membutuhkan perpanjangan hingga 120 hari. Turki mengatakan pembicaraan masih berlangsung.

Dalam apa yang akan menjadi kasus kejahatan perang internasional pertama yang timbul dari invasi, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) diperkirakan akan menangkap pejabat Rusia karena mendeportasi paksa anak-anak dari Ukraina dan menargetkan infrastruktur sipil, kata seorang sumber kepada Reuters.

Kremlin mengatakan pengadilan tidak memiliki yurisdiksi atas Rusia.

Moskow pasti akan menolak surat perintah penangkapan terhadap para pejabatnya, tetapi penuntutan kejahatan perang internasional dapat memperdalam isolasi diplomatiknya atas kampanye yang telah membunuh ribuan warga sipil dan mengusir jutaan orang dari rumah mereka.

Di medan pertempuran, tentara Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menangkis serangan di dekat Kreminna, sebelah utara Bakhmut.

Di hutan sekitar 8 km dari garis depan, meriam menggelegar dan ledakan terus bergemuruh di kejauhan.

Seorang tentara dibawa dengan kaki terluka. Dia distabilkan di dalam van dengan belat dan obat penghilang rasa sakit sebelum dibawa ke pusat medis.

"Kami menstabilkan pasien sebanyak mungkin," kata petugas medis Mykhailo Anest, 35 tahun, saat ledakan besar terdengar. "Ini berarti membalut, memeriksa torniket jika ada yang dipasang, memberikan pereda nyeri, mengobati infeksi, memberikan infus... Kami melakukan semua ini sehingga begitu pasien kami tiba di titik stabilisasi, dia dalam keadaan stabil."

Di sisi lain dari garis depan di Volnovakha, sebuah desa yang dikuasai Rusia di selatan, tubuh seorang wanita tergeletak di jalan di sebelah toko yang hancur. Seorang penyelidik militer Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa daerah itu telah diserang oleh tembakan Ukraina.

Pilihan Editor Pejuang Muda Palestina: Generasi TikTok dan Bermobil BMW Model Terbaru

REUTERS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya