Hadapi Ancaman dari Korut, Wali Kota Seoul: Korea Selatan Harus Punya Senjata Nuklir

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Maret 2023 14:14 WIB

Oh Se-hoon, kandidat oposisi utama Partai Kekuatan Rakyat, saat penghitungan pemilihan walikota Seoul, di markas besar partai di Seoul, Korea Selatan 8 April 2021. Song Kyung-Seok/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan harus membangun senjata nuklir untuk memperkuat pertahanannya melawan Korea Utara, bahkan dengan risiko reaksi internasional, kata wali kota ibu kotanya. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters yang diterbitkan pada Senin 13 Maret 2023, Wali Kota Seoul Oh Se-hoon beralasan bahwa negara tersebut tidak terikat oleh tujuan denuklirisasi.

Oh menambahkan bahan bakar baru ke perdebatan yang berkembang tentang bagaimana Korea Selatan harus mempersenjatai diri saat Korea Utara berlomba untuk menyempurnakan kemampuannya untuk menyerang negeri jirannya dengan senjata nuklir taktis.

“Korea Utara hampir berhasil mengecilkan dan meringankan senjata nuklir taktis dan mengamankan setidaknya puluhan hulu ledak,” kata Oh. “Kami telah sampai pada titik di mana sulit untuk meyakinkan orang dengan logika bahwa kami harus menahan diri untuk tidak mengembangkan senjata nuklir dan tetap berpegang pada tujuan denuklirisasi.”

Dia telah mengangkat masalah ini sebelumnya, dengan mengatakan pada Februari bahwa Korea Selatan harus tetap menyediakan opsi nuklir.

Oh, seorang anggota berpengaruh dari Partai Kekuatan Rakyat konservatif Presiden Yoon Suk-yeol, adalah salah satu pejabat paling terkenal yang secara aktif mengadvokasi program senjata nuklir Korea Selatan.

Advertising
Advertising

Dia dipandang sebagai calon presiden pada 2027. Sebagai wali kota, dia mengawasi latihan pertahanan sipil tahunan Seoul dan mekanisme keamanan terpadu yang bertujuan melindungi wilayah metropolitan yang menampung hampir setengah dari 51 juta penduduk negara itu.

Di tengah kemajuan militer Korea Utara dan keraguan atas komitmen atau kemampuan AS untuk melindungi Korea Selatan, semakin banyak pejabat senior Korea Selatan yang mengemukakan kemungkinan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Ada pula opsi untuk mengerahkan kembali bom dan misil nuklir taktis Amerika, yang ditarik dari Semenanjung Korea pada 1990-an.

Sebagai kandidat, Yoon mengusulkan opsi pengerahan kembali bom AS, tetapi sejak itu pemerintahannya mengatakan tetap berkomitmen untuk denuklirisasi dan akan memperkuat pertahanan konvensional gabungan dengan AS.

Survei, bagaimanapun, menunjukkan tingkat dukungan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Korea Selatan untuk gagasan persenjataan nuklir buatan sendiri yang dulunya tidak terpikirkan.

Dalam jajak pendapat yang dirilis pada 1 Maret oleh Data Research, lebih dari 70 persen warga Korea Selatan mendukung pengembangan senjata nuklir dengan 27 persen menentang. Sementara itu, 59 persen responden mengatakan Korea Utara mungkin akan menggunakan senjata nuklir jika perang pecah di semenanjung.

Oh mengatakan krisis Ukraina telah memperkuat keyakinannya bahwa denuklirisasi telah kehilangan daya tariknya, dan senjata nuklir akan menjadi pencegah yang paling efektif terhadap Korea Utara.

“Rusia dengan bebas melanggar wilayah udara Ukraina, menerbangkan pesawat pengebom dan menembakkan rudal, tetapi Ukraina nyaris tidak menyerang wilayah Rusia karena inferioritas psikologis terhadap negara nuklir,” kata Oh.

Dia menepis penentang yang memperingatkan hukuman dari negara lain, termasuk sanksi, dengan mengatakan program nuklir Korea Selatan akan mengirim pesan ke negara-negara seperti China untuk mengekang pembangunan militer Korea Utara.

“Mungkin ada beberapa penolakan awal dari komunitas internasional, tapi saya yakin pada akhirnya akan mendapatkan lebih banyak dukungan,” katanya.

Seorang mantan pejabat senior AS mengatakan peningkatan retorika dari pemerintahan Yoon tampaknya didorong oleh keinginan untuk menekan Washington agar memberikan Korea Selatan lebih banyak suara dalam perencanaan nuklir.

Yoon mengatakan penolakan AS "gagal meyakinkan" warga Korea Selatan, dan Washington telah setuju untuk membangun lebih banyak pembagian informasi dan melakukan latihan di atas meja untuk memungkinkan kerja sama sekutu yang lebih besar.

Pilihan Editor: Korea Utara Luncurkan Rudal dari Kapal Selam saat Latihan AS-Korsel Dimulai

REUTERS

Berita terkait

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

16 jam lalu

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

Pemain Solo Leveling: Arise mengambil peran Sung Jinwoo dan banyak pemburu lainnya, bertarung melawan makhluk-makhluk yang berkeliaran di kota.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

21 jam lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

1 hari lalu

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

Kemenhub membebastugaskan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangua Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara Asri Damuna imbas dia mendatangi YouTuber perempuan dan ajak ke hotel.

Baca Selengkapnya

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

1 hari lalu

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

Video yang memperlihatkan pria diduga Asri Damuna menggoda seorang Youtuber asal Korea Selatan itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

1 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

Timnas Indonesia Putri U-17 mengakui ketangguhan timnas putri Korea Selatan dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia Putri U-17.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

2 hari lalu

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

Usulan peraturan untuk UU Goo Hara sudah lolos sampai tahap legislatif bahkan sejak 25 April lalu, namun belum sepenuhnya disahkan.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

2 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

3 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya