Protes Kedua RUU Agen Asing di Georgia Dibubarkan Gas Air Mata

Kamis, 9 Maret 2023 11:50 WIB

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa selama unjuk rasa menentang rancangan undang-undang tentang "agen asing", yang menurut para kritikus merupakan pergeseran otoriter dan dapat merusak upaya Georgia untuk bergabung dengan Uni Eropa, di Tbilisi, Georgia, 9 Maret 2023. REUTERS/ Irakli Gedenidze

TEMPO.CO, Jakarta - Protes hari kedua menolak undang-undang ‘agen asing’ berlangsung di Georgia pada Rabu, 8 Maret 2023. Polisi di Ibu Kota Tbilisi, menggunakan gas air mata, meriam air, dan granat kejut saat mereka bergerak untuk membubarkan demonstran pada malam hari.

Protes dimulai pada Rabu petang dengan pawai menyusuri Rustaveli Avenue untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, yang merupakan hari libur nasional.

Ribuan orang berkumpul di depan parlemen saat malam tiba. Mereka membawa bendera Georgia dan Uni Eropa serta bendera Ukraina dan meneriakkan "Tolak hukum Rusia". Massa juga memblokir lalu lintas.

Rekaman protes kecil di kota resor Laut Hitam Batumi, terbesar kedua di Georgia, juga dibagikan secara online.

Ratusan polisi berkumpul di jalan-jalan di sekitar gedung parlemen untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Tidak seperti bentrokan pada Selasa malam, 7 Maret 2023, tidak ada tanda-tanda demonstran melempar bom molotov atau batu, meski setidaknya satu mobil polisi terbalik.

Advertising
Advertising

Gas air mata mengepul di Rustaveli Avenue pusat Tbilisi, tempat parlemen berada. Situasi itu memaksa setidaknya beberapa dari ribuan demonstran untuk menjauh.

Aksi itu dipicu keputusan anggota parlemen menyetujui tahap pertama rancangan undang-undang tersebut.

Peraturan itu mewajibkan setiap organisasi yang menerima lebih dari 20 persen dana mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai ‘agen asing,’ atau menghadapi denda yang besar. Kementerian dalam negeri mengatakan 77 orang telah ditahan setelah protes pertama.

Partai Dream Georgia yang berkuasa mengatakan itu mencontoh undang-undang Amerika Serikat yang berasal dari 1930-an.

Kritikus, termasuk Presiden Salome Zourabichvili, mengatakan itu mengingatkan pada undang-undang yang digunakan Rusia untuk menindak perbedaan pendapat. Dia meyakini itu dapat membahayakan peluang Georgia untuk menjadi anggota Uni Eropa.

Zourabichvili, berbicara kepada CNN, mendesak pihak berwenang untuk menahan diri dari penggunaan kekerasan. Dia menggambarkan Georgia sebagai korban agresi oleh Rusia. Menurutnya, Moskow bertekad untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah Kaukasus.

"Jelas, Rusia tidak akan melepaskannya dengan mudah, tetapi Rusia kalah perang di Ukraina," katanya. Georgia dan Ukraina pernah menjadi bagian dari bekas Uni Soviet yang didominasi Rusia.

Uni Eropa tahun lalu menolak upaya Tbilisi untuk menjadi calon anggota. Brussel menyarankan Georgia perlu mempercepat perubahan di bidang-bidang seperti aturan hukum.

Kritikus meyakini Georgian Dream terlalu dekat dengan Rusia dan telah membawa negara itu ke arah yang lebih represif. Masyarakat Georgia sangat anti-Moskow setelah bertahun-tahun konflik atas status dua wilayah yang memisahkan diri yang didukung Rusia, yang pecah menjadi perang pada 2008.

Ketua Georgian Dream Irakli Kobakhidze pada Rabu, 8 Maret 2023, menyatakan undang-undang tersebut akan membantu membasmi mereka yang bekerja melawan kepentingan negara dan Gereja Ortodoks Georgia yang kuat. Dia mengkritik "oposisi radikal" Georgia karena menghasut pengunjuk rasa.

Pilihan Editor: Perdebatkan RUU Agen Asing, Anggota Parlemen Georgia Berkelahi

REUTERS

Berita terkait

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

14 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

21 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya