Sekjen PBB: Butuh 300 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Maret 2023 15:30 WIB

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dengan kondisi yang ada saat ini, kesetaraan gender diperkirakan baru akan tercapai 300 tahun lagi. Hal ini diungkapkan Guterres menjelang Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.

“Kemajuan yang diraih selama beberapa dekade menguap di depan mata kita,” kata Guterres saat membuka konferensi penting soal isu perempuan, Komisi Status Perempuan (Commission on the Status of Women atau CSW) pada Senin.

Guterres pada sesi pembukaan mengatakan CSW menjadi semakin penting pada saat hak-hak perempuan “disalahgunakan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia.”

Dia terutama menyoroti kondisi yang sangat mengerikan di Afghanistan yang dikuasai Taliban, di mana “perempuan dan anak perempuan telah dihapus dari kehidupan publik.” “Kemajuan yang dimenangkan selama beberapa dekade menghilang di depan mata kita,” kata Guterres.

Dia juga mengatakan gadis-gadis yang pergi ke sekolah berisiko mengalami penculikan dan penyerangan di banyak tempat, dan dia mengeluh bahwa ada polisi memangsa wanita rentan yang seharusnya mereka lindungi.

Advertising
Advertising

“Dari Ukraina hingga Sahel, krisis dan konflik memengaruhi perempuan dan anak perempuan, pertama dan terburuk,” kata Guterres.

Dalam kemunduran lain, katanya, angka kematian ibu meningkat dan dampak COVID-19 memaksa anak perempuan menikah dan membuat mereka tidak bersekolah, sementara ibu dan pengasuh tidak mendapat pekerjaan berbayar.

Pertemuan tersebut akan membahas bagaimana meningkatkan kehidupan perempuan di seluruh dunia. CSW ini merupakan yang pertama diadakan secara langsung sejak pandemi COVID-19 melanda.

CSW diperkirakan akan menarik lebih dari 4.000 menteri pemerintah, diplomat dan anggota masyarakat sipil pada pertemuan tahunan yang berlangsung selama dua minggu.

Tema pertemuan pada tahun ini adalah “Inovasi dan perubahan teknologi, dan pendidikan pada era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan.”

Konferensi dan belasan acara sampingannya akan membahas bagaimana kurangnya akses yang tidak proporsional pada internet menghambat perempuan dan anak perempuan secara global.

“Tiga miliar orang masih belum terhubung ke internet, sebagian besar adalah perempuan dan anak perempuan di negara-negara berkembang,” kata Guterres. “Di negara kurang berkembang, hanya 19 persen perempuan yang bisa mengakses internet.”

Secara global, PBB mengatakan jumlah laki-laki yang bekerja di industri teknologi melebihi jumlah perempuan, dengan perbandingan 2 banding 1. Sementara itu, hanya 28 persen lulusan teknik dan 22 persen pekerja di sektor kecerdasan buatan (AI) adalah perempuan. Selain itu juga terdapat kesenjangan upah berdasarkan gender yang signifikan sebesar 21 persen.

Pilihan Editor: PBB: Kebijakan Taliban terhadap Perempuan Berpotensi Tindak Kejahatan Kemanusiaan

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

5 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya