AS Curigai Crane Raksasa Buatan Cina, Beijing: Benar-benar Paranoia

Reporter

Selasa, 7 Maret 2023 10:27 WIB

Crane raksasa lepas pantai terlihat di lokasi tenggelamnya feri "Sewol" di Jindo, Korsel (18/4). Diperkirakan ratusan pelajar yang menumpangi feri ini masih terperangkap di dalamnya. REUTERS/Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat di Beijing menertawakan pernyataan Amerika Serikat yang khawatir akan keamanan crane raksasa asal Cina. Derek kargo ukuran jumbo ini banyak digunakan di pelabuhan Amerika Serikat.

Pejabat keamanan nasional dan Pentagon dilaporkan meninjau kerentanan yang terkait dengan derek kapal ke pantai yang dibuat oleh perusahaan milik negara China ZPMC. Mesin yang diproduksi oleh perusahaan industri berat yang berbasis di Shanghai itu telah digunakan di Amerika Serikat selama dua dekade.

Derek buatan China, yang juga beroperasi di pelabuhan digunakan pula oleh militer AS. Menurut pejabat tersebut dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, crane berisi sensor canggih yang dapat memantau logistik termasuk asal dan tujuan peti kemas. Akibatnya timbul kekhawatiran bahwa perangkat keras tersebut dapat digunakan sebagai alat mata-mata oleh Cina. .

"Klaim itu benar-benar paranoia," ujar Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri China pada jumpa pers reguler di Beijing, Senin, 6 Maret 2023. Dia menyebut kekhawatiran itu menyesatkan publik Amerika.

Peralatan ZPMC menguasai 70 persen pangsa pasar global, dan hampir 80 persen derek digunakan di pelabuhan Amerika Serikat. Mesin ZPMC dibuat dengan baik dan jauh lebih murah dibandingkan yang dipasok dari Barat.

Advertising
Advertising

Di antara kekhawatirannya adalah potensi peralatan pengangkat tugas berat dikendalikan dari jarak jauh. Sehingga ia berkesimpulan bahwa operasi logistik AS dapat terganggu.

Derek kargo dikirim ke AS dalam keadaan dirakit sepenuhnya. Kadang-kadang alat derek itu dioperasikan oleh warga negara China dengan visa AS. Pejabat keamanan nasional tidak merinci contoh mesin yang telah digunakan sebelumnya.

Masalah produk Cina ini telah masuk radar Washington. Anggota parlemen meminta studi dari Departemen Perhubungan tentang keamanan dunia maya dan ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh derek buatan asing di pelabuhan Amerika Serikat.

Rabu pekan lalu, Komite Urusan Luar Negeri di parlemen mengajukan RUU untuk memberi Presiden AS Joe Biden wewenang membatasi aplikasi berbagi video populer TikTok. Dua hari sebelumnya, sebuah memo Gedung Putih memerintahkan semua lembaga eksekutif menghapus aplikasi tersebut dari perangkat pemerintah.

NEWSWEEK

Pilihan Editor: Tentara Rusia Gunakan Sekop Lawan Ukraina karena Amunisi Kosong

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

5 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

9 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

11 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

12 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya