Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Senin, 6 Maret 2023 10:16 WIB

Foufana Abou, warga negara Pantai Gading yang tinggal di Tunisia dan ingin dipulangkan, menunggu bersama warga Pantai Gading lainnya di dekat kedutaan Pantai Gading di Tunis, Tunisia 27 Februari 2023. REUTERS/Jihed Abidellaoui

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme pada Minggu, 5 Maret 2023 dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal, 10 hari setelah mengumumkan tindakan keras terhadap migrasi ilegal dengan menggunakan bahasa yang dikutuk oleh Uni Afrika sebagai "pidato kebencian yang dirasialisasikan".

Dalam pernyataan 21 Februari yang memerintahkan pasukan keamanan untuk mengusir semua imigran gelap, Presiden Kais Saied menyebut migrasi sebagai konspirasi untuk mengubah demografi Tunisia dengan menjadikannya lebih Afrika dan kurang Arab.

Polisi menahan ratusan migran, para majikan yang dengan cepat mengusir ratusan pekerja dari rumah mereka dan ratusan lainnya dipecat dari pekerjaan, kata kelompok-kelompok HAM.

Banyak migran mengatakan mereka telah diserang, termasuk dilempari batu oleh geng pemuda di lingkungan mereka, dan kelompok-kelompok HAM ini mengatakan polisi lambat menanggapi serangan semacam itu.

Meskipun Saied menolak dituduh rasis, dalam sebuah pernyataannya 23 Februari, ia mengulangi pandangannya tentang imigrasi sebagai plot demografis. Sebelum Minggu, Saeid belum memperingatkan secara terang-terangan konsekuensi legal untuk serangan-serangan itu.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataan Minggu, ia menggambarkan tuduhan-tuduhan rasisme sebagai sebuah kampanye melawan negara tersebut “dari sumber-sumber yang diketahui”, tanpa mengelaborasinya.

Tetapi ia menambahkan Tunisia merasa terhormat menjadi sebuah negara Afrika dan mengumumkan pelonggaran aturan visa untuk warga Afrika, dan mengizinkan mereka tinggal hingga enam bulan, dan bukan lagi tiga bulan, tanpa mencari rumah, dan setahun untuk para pelajar.

Ia mengatakan para migran yang kelebihan tinggal dapat pergi tanpa hukuman setelah banyak dari otoritas-otoritas di sana berusaha mendeportasi yang berbukti tak mampu membayar denda untuk kelebihan masa tinggal.

Dia melukis tindakan kerasnya pada migrasi ilegal sebagai kampanye melawan perdagangan manusia dan menunjuk pada undang-undang yang disahkan pada 2018 terhadap diskriminasi untuk mengatakan bahwa serangan verbal atau fisik terhadap orang asing akan dituntut.

Partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok HAM mengatakan tindakan keras Saied terhadap imigran, yang bertepatan dengan penangkapan tokoh-tokoh oposisi senior, ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari krisis ekonomi Tunisia.

Saied merebut sebagian besar kekuatan pada 2021, menutup Parlemen terpilih, bergerak untuk memerintah berdasarkan keputusan dan menulis ulang Konstitusi, langkah-langkah, dan termasuk partai-partai politik utama..

Dia mengatakan tindakannya legal dan perlu menyelamatkan Tunisia dari kekacauan.

REUTERS

Pilihan Editor: Ribuan Protes di Athena setelah Kecelakaan Kereta Api Maut

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

9 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

13 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

16 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

32 hari lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

26 Februari 2024

Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

ICW juga menanggapi perihal dugaan demonstrasi itu dilakukan berhubungan dengan isu pemakzulan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

8 Februari 2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

8 Februari 2024

Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

Presiden FIFA Gianni Infantino menyerukan untuk mengambil tindakan guna mengatasi meningkatnya insiden rasis di sepak bola di Kongres UEFA.

Baca Selengkapnya

Jadi Sasaran Rasis Saat Laga Udinese vs AC Milan di Liga Italia, Kiper Mike Maignan Bereaksi Keluar Lapangan

21 Januari 2024

Jadi Sasaran Rasis Saat Laga Udinese vs AC Milan di Liga Italia, Kiper Mike Maignan Bereaksi Keluar Lapangan

Laga Udinese vs AC Milan dalam lanjutan Serie A Liga Italia sempat dihentikan sekitar lima menit sebelum dilanjutkan kembali.

Baca Selengkapnya

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

30 Desember 2023

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, membuka kelas Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa. Kelas ini pada tahun pertama diikuti oleh 80 mahasiswa.

Baca Selengkapnya