Banjir Malaysia: Curah Hujan Tertinggi Selama Tiga Dekade Picu 45 Ribu Mengungsi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 Maret 2023 14:21 WIB

Foto udara banjir yang merendam pemukiman warga di Yong Peng, Johor, Malaysia, 4 Maret 2023. Dalam bencana tersebut dilaporkan empat orang tewas.REUTERS/Hasnoor Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi banjir Malaysia terus memburuk pada Minggu 5 Maret 2023, dengan Johor yang paling parah mencatat lebih dari 44.800 pengungsi.

Negara bagian selatan Malaysia, yang dilanda hujan lebat selama beberapa hari, juga mencatat curah hujan tertinggi dalam empat hari sejak 1991.

Jumlah curah hujan yang tercatat di stasiun Air Panas di kota Segamat untuk periode mulai 28 Februari hingga 3 Maret adalah 731mm - tertinggi dibandingkan dengan rekor curah hujan bulanan tertinggi pada Desember 1991 dan Desember 2006.

Pembacaan yang tercatat pada Desember 1991 adalah 621mm sebulan sedangkan pada Desember 2006 adalah 599 mm.

Direktur Jenderal Departemen Irigasi dan Drainase Dr Md Nasir Md Noh mengatakan curah hujan juga lebih tinggi dari rata-rata curah hujan bulanan untuk Maret di Johor sebesar 195 mm.

Advertising
Advertising

"Curah hujan yang tinggi menyebabkan seluruh distrik di Johor kebanjiran yang melibatkan 105 lokasi hingga Jumat. Sementara kedalaman banjir di wilayah terdampak berkisar antara satu hingga tiga meter," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Warga melewati jalanan yang terendam banjir di Yong Peng, Johor, Malaysia, 4 Maret 2023. REUTERS/Hasnoor Hussain

Otoritas Johor mengatakan sekitar 13.000 keluarga telah dievakuasi ke 260 pusat bantuan di 10 distrik. Batu Pahat adalah kabupaten yang terkena dampak terparah diikuti oleh Segamat dan Kluang.

Air keruh memotong jalan di Yong Peng, dan foto menunjukkan pengemudi terdampar dan mobil terendam. Beberapa keluarga juga terlihat meninggalkan rumah mereka dengan anak-anak kecil dibantu oleh perahu karet.

Di negara bagian tetangga Pahang, hampir 3.000 orang telah dievakuasi sementara Melaka, Selangor dan Negeri Sembilan mencatat total sekitar 1.100 orang yang saat ini mencari perlindungan.

Polisi mengatakan sedikitnya empat orang tewas sejak Rabu, termasuk seorang pria yang mobilnya tersapu banjir dan sepasang lansia yang tenggelam.

Kementerian Kesehatan mengumumkan pada hari ini bahwa pihaknya akan memantau kasus penyakit yang ditularkan melalui air setelah banjir, terutama leptospirosis dan keracunan makanan.

“Kami juga akan mengerahkan tim lain untuk melakukan pembersihan, terutama di fasilitas kesehatan yang terkena bencana,” kata Menteri Kesehatan Dr Zaliha Mustafa.

Ini termasuk kegiatan pengasapan untuk mencegah penyakit menular dan mendirikan klinik keliling untuk memberikan perawatan segera kepada korban banjir. Petugas kesehatan juga melakukan skrining COVID-19 terhadap pengungsi banjir yang ditempatkan di posko sementara, katanya.

Pilihan Editor: Cuaca Ekstrem: Johor Bahru Malaysia Banjir, 40 Ribu Mengungsi dan 4 Orang Tewas

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

6 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

6 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

13 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

16 hari lalu

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

18 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

19 hari lalu

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya