Utang Malaysia Tembus Rp 5.000 T, Anwar Ibrahim Tolak Naikkan Gaji PNS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 Maret 2023 08:42 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyatakan tak ada kenaikan gaji untuk pegawai negeri di Malaysia. Pernyataan ini datang di tengah seruan untuk menaikkan gaji PNS Malaysia dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2023.

Anwar Ibrahim beralasan, kenaikan gaji PNS Malaysia dapat menyebabkan defisit anggaran yang besar. “Masalah kami sekarang adalah (kami memiliki) utang RM 1,5 triliun (atau setara Rp 5.086 triliun), dengan defisit (saat ini) 5,6 persen,” ujar Anwar Ibrahim pada Senin, 1 Maret 2023.

“Jika kita menaikkan gaji, defisit anggaran bisa naik menjadi 6,5 persen,” kata Anwar Ibrahim seperti dikutip Bernama setelah menyampaikan pidato utama di Forum Internasional tentang Islamofobia.

Anwar, yang juga menteri keuangan, menambahkan bahwa defisit anggaran yang tinggi dapat menghalangi calon investor untuk berinvestasi di negara tersebut. “Tidak ada yang akan datang dan berinvestasi di negara kita karena mereka tidak akan percaya bahwa kita memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengelola negara dengan baik,” katanya.

Anwar juga meminta pegawai negeri untuk bersabar karena prioritas pemerintah adalah membantu kelompok masyarakat yang lebih miskin. “Hanya bersabar untuk sementara waktu. Apakah tidak penting untuk mencoba membantu kaum miskin garis keras yang lebih menderita daripada pekerja biasa?

Advertising
Advertising

“Hidup juga sulit bagi para petani padi, nelayan, dan orang miskin garis keras. Mereka juga berjuang untuk memenuhi kebutuhan,” katanya seperti dikutip Bernama.

Setelah pengajuan Anggaran 2023 pada hari Jumat, Presiden Kongres Serikat Pekerja di Layanan Publik dan Sipil Malaysia (CUEPACS) Adnan Mat mengatakan bahwa tidak ada komitmen yang ditunjukkan oleh pemerintah dalam anggaran yang diusulkan untuk menaikkan gaji pegawai negeri. Menurut The Star, Adnan mengatakan bahwa pegawai negeri menginginkan sistem remunerasi yang baru. Ia menambahkan bahwa sistem yang ada sekarang belum berubah sejak November 2002 dan tidak sesuai dengan iklim ekonomi saat ini.

Saat pengajuan anggaran, diumumkan bahwa PNS di kelompok manajemen dan profesional, serta kelompok pendukung Kelas 56 ke bawah, akan menerima bantuan keuangan khusus sebesar RM 700 untuk bulan puasa. Pembayaran bantuan khusus sebesar RM 350 juga akan diberikan kepada pegawai negeri kontrak serta pensiunan pemerintah.

Pada saat pengajuan APBN 2023, Anwar mengatakan bahwa defisit fiskal pada 2023 diproyeksikan akan turun menjadi 5 persen dari PDB, dibandingkan 2022 sebesar 5,6 persen. Ia juga mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencapai defisit 3,2 persen pada 2025. Anwar menekankan bahwa besarnya utang ini membuat Malaysia berada di ambang periode kritis.

CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Peran Pembunuh Abby Choi, Menlu Retno di PBB, Negara Pendukung Rusia

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

13 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

1 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

3 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

5 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya