Serangan Maut Palestina Memicu Lebih Banyak Kekerasan di Tepi Barat

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 27 Februari 2023 10:18 WIB

Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel selama penggerebekan di Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Februari 2023. REUTERS/Raneen Sawafta

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua warga Israel bersaudara ketika mereka sedang berkendara di wilayah Tepi Barat yang diduduki, Minggu, 26 Februari 2023, memicu serangan balasan dari para pemukim Israel ke rumah-rumah dan mobil-mobil yang menewaskan satu orang Palestina.

Kedua peristiwa ini terjadi di saat pembicaraan damai antara Israel dan Palestina yang dimediasi Yordania dan disponsori Amerika Serikat berlangsung. Pembicaraan ini mengeluarkan sebuah pernyataan bersama untuk menurunkan ketegangan.

Belum ada klaim tanggung jawab untuk serangan Palestina, yang terjadi ketika para pejabat Israel dan Palestina bertemu di Yordania untuk membicarakan cara menurunkan ketegangan.

Militer Israel mengatakan pria bersenjata itu datang ke sebuah perempatan “dan menembaki sebuah kendaraan Israel”.

Dua korban jiwa dekat Hawara, sebuah wilayah yang menyaksikan pergesekan rutin warga Palestina dan para pemukim, adalah dua bersaudara dari Har Bracha, sebuah permukiman Yahudi berjarak 8 km. Salah satunya seorang tentara dalam sebuah program mahasiswa seminari Yahudi.

Advertising
Advertising

Setelah penembakan, warga Palestina melaporkan orang-orang Israel dari permukiman di sekitar menyerang rumah-rumah Palestina di area itu.

Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang bertanggung jawab untuk aktivitas-aktivitas anti-permukiman, mengatakan beberapa rumah warga Palestina dan 15 mobil dibakar.

Seorang Palestina berusia 37 tahun ditembak mati oleh seorang pemukim Israel, kata pejabat Palestina. Militer Israel yang beroperasi di wilayah itu, tidak segera berkomentar.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ia menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas serangan-serangan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para tentara mengejar penyerang, dan militer mengatakan mereka telah memblokade wilayah itu.

“Saya minta, bahkan ketika darah mendidih, untuk tidak main hakim sendiri. Saya minta IDF dan pasukan keamanan diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka,” kata Netanyahu.

Utusan Uni Eropa untuk Timur Tengah Sven Koopmans mengatakan dia "khawatir dengan meningkatnya kekerasan" dan meminta semua pihak berwenang untuk "bertindak untuk segera mengakhiri pertumpahan darah dan impunitas dan mencegah kerugian lebih lanjut".

REUTERS

Pilihan Editor: Geger Mutilasi Abby Choi, Ini Fakta Pembunuhan Sosialita Hong Kong Itu

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

7 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

10 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

16 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya