Putin: Xi Jinping akan Berkunjung ke Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 23 Februari 2023 00:15 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping di Belt and Roadl Forum di Beijing, Cina pada 15 Mei 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu, 22 Februari 2023, bahwa Xi Jinping dari China akan mengunjungi Rusia, dengan mengatakan bahwa hubungan telah mencapai "batas baru" di tengah kekhawatiran AS bahwa Beijing dapat memberikan dukungan material untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Pasokan senjata China ke Rusia akan mengancam potensi eskalasi perang Ukraina menjadi konfrontasi antara Rusia dan China di satu sisi dan Ukraina serta aliansi militer NATO pimpinan AS di sisi lain.

Putin menyambut diplomat top China, Wang Yi, ke Kremlin, mengatakan kepadanya bahwa perdagangan bilateral lebih baik daripada yang diperkirakan dan dapat mencapai US$200 miliar setahun, naik dari US$185 miliar pada 2022.

"Kami menunggu kunjungan Presiden Republik Rakyat China ke Rusia, kami sudah sepakat mengenai hal ini,” kata Putin kepada Wang.

“Segalanya berprogres, berkembang. Kami mencapai batas-batas baru,” kata Putin.

Advertising
Advertising

Wang mengatakan kepada Putin bahwa hubungan antara kedua negara mengalami tekanan dari situasi internasional yang bergejolak dan bahwa krisis menawarkan peluang tertentu.

Hubungan antara China dan Rusia, kata Wang melalui seorang penerjemah, tidak diarahkan melawan pihak ketiga mana pun tetapi sama-sama “tidak tunduk pada tekanan dari pihak-pihak ketiga” – sebuah pukulan jab langsung ke arah Amerika Serikat.

"Bersama kami mendukung multi-polaritas dan demokratisasi dalam hubungan internasional,” katan Wang kepada Putin. "Ini sepenuhnya memenuhi waktu dan sejarah; juga memenuhi kepentingan mayoritas negara.”

Sebelumnya, Wang bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, mengatakan bahwa ia berharap untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan baru selama kunjungannya ke Moskow. Tidak ada detail tentang kesepakatan-kesepakatan itu.

Ketika Xi bertemu tatap muka dengan Putin tepat sebelum Rusia mengirim pasukan mengirim pasukan ke Ukraina, mereka menyegel kemitraan “tanpa batas” yang memancing keresahan di Barat. China adalah pembeli minyak Rusia terbesar, satu sumber pendapatan utama untuk kas negara.

<!--more-->Xi dan Putin

Bagi Putin, dukungan kekuatan besar China di tengah-tengah konfrontasi terbesar dengan Barat sejak puncak Perang Dingin memungkinkan dia untuk menganggap isolasi Rusia di Barat sebagai kemiringan ke arah Asia.

Bagi Xi, Rusia kini lebih bergantung pada China dibanding sebelumnya. Pernah menjadi pemimpin dalam hierarki Komunis global, Rusia setelah keruntuhan Uni Soviet 1991 kini adalah mitra junior bagi China yang bangkit kembali yang telah memimpin dalam banyak teknologi abad ke-21.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Sabtu, memperingatkan Wang atas konsekuensi seandainya China menyediakan dukungan material kepada invasi Rusia atas Ukraina. Beijing telah membantah menyediakan dukungan militer kepada Rusia.

Ditanya Soal isu bantuan China, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perwakilan Beijing telah menjawabnya.

Setelah peringatan Blinken, yang tidak memberikan bukti, China mengatakan Amerika Serikat tidak dalam posisi membuat tuntutan.

"Tak peduli bagaimana situasi internasional berubah, China berada dan tetap berkomitmen, bersama dengan Rusia, untuk membuat upaya-upaya menjaga trend positif dalam perkembangan hubungan antara kekuatan-kekuatan utama,” kata Wang kepada Lavrov.

Xi berdiri bersama Putin dalam konflik di Ukraina, menolak tekanan Barat untuk mengisolasi Moskow. Perdagangan China-Rusia telah meningkat sejak invasi ke Ukraina, dan Rusia telah membanggakan ekspor minyaknya ke negara-negara Asia, termasuk China.

REUTERS

Pilihan Editor: Turki Larang PHK dan Luncurkan Bantuan Gaji Sementara di Zona Gempa

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

6 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

7 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

10 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

13 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

21 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

22 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

26 hari lalu

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya