Panel Pencegahan Siksaan PBB Akhiri Kunjungan di Australia

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 21 Februari 2023 13:50 WIB

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah panel pencegahan penyiksaan PBB menghentikan kunjungannya yang ditangguhkan ke Australia, dengan mengatakan terus menghadapi kendala dalam mendapatkan akses ke beberapa pusat penahanan di negara tersebut.

Subkomite PBB untuk Pencegahan Penyiksaan (SPT) pada Senin, 20 Februari 2023, mengatakan telah meminta beberapa jaminan untuk melanjutkan kunjungannya tetapi beberapa jaminan tidak diberikan, dan tidak dapat memutuskan "kerangka waktu yang masuk akal" untuk kunjungan.

“Terlepas dari kerja sama yang baik yang diterima Subkomite dengan otoritas federal Australia menyusul misi awal kami, tidak ada alternatif kecuali mengakhiri kunjungan karena masalah akses tak terbatas ke seluruh tempat perampasan kebebasan di dua negara bagian belum terselesaikan," Ketua SPT Suzanne Jabbour mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan Australia “sangat menyesalkan” keputusan panel PBB itu, seorang juru bicara untuk Jaksa Agung Mark Dreyfus mengatakan dalam sebuah tanggapan lewat email.

“"Ini terlepas dari kenyataan bahwa SPT berhasil melakukan kunjungan ke tempat-tempat penahanan di hampir semua yurisdiksi di Australia, dan kemajuan yang dicapai Australia dalam menangani masalah yang diangkat oleh SPT," katanya.

Advertising
Advertising

Protokol opsional menentang penyiksaan dan perlakuan merendahkan martabat, yang ditandatangani oleh Australia, memungkinkan SPT untuk mengunjungi penjara, kantor polisi, dan pusat penahanan lainnya tanpa pemberitahuan sebelumnya.

New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, pada Oktober 2022 memblokade panel tersebut untuk mengunjungi penjara mereka, dengan mengatakan negara bagian mempertahankan standar tinggi di penjara dan Australia adalah negara berdaulat. Dreyfuss kemudian mengatakan keputusan New South Wales mengecewakan.

Delegasi PBB juga dilarang mengunjungi fasilitas pemasyarakatan di negara bagian Queensland yang mendorongnya untuk menangguhkan kunjungan 12 harinya.

Kantor perdana menteri New South Wales dan Queensland tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Jabbour mengatakan laporan berdasarkan apa yang telah diamati panel selama kunjungan Oktober akan dibagikan dengan pihak berwenang Australia.

REUTERS

Pilihan Editor: Kenapa Indonesia Disebut Negara Konoha? Ini Alasannya

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

6 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

11 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

12 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

17 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

19 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

22 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya