Tiket Kereta Bawah Tanah Gratis untuk Lansia Bikin Pusing Presiden Korea Selatan, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 16 Februari 2023 16:57 WIB

Park Gyung-sun, 71, naik kereta bawah tanah untuk mengantarkan bingkisan di Seoul, Korea Selatan, 8 Februari 2023. REUTERS/Soo-Hyeon Kim

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari, Park Gyung-sun, 71 tahun, mengirimkan bunga, dokumen, dan paket lainnya di sekitar Seoul - pekerjaan populer di kalangan warga lanjut usia yang berhak naik kereta bawah tanah secara gratis.

Pekerjaan itu, dijuluki "pengiriman perak" di Korea Selatan, memberikan Park, mantan pemilik kios pasar, penghasilan 700.000 won (Rp8,2 juta) sebulan. Perusahaan tempat dia bekerja hanyalah satu dari dua lusin di ibu kota Seoul.

"Ini menyenangkan dan bagus untuk kesehatan saya," kata Park seperti dikutip Reuters, Kamis, 16 Februari 2023. "Tapi sejujurnya, saya tidak akan melakukannya jika naik kereta bawah tanah tidak gratis karena tidak banyak yang tersisa untuk saya."

Tumpangan gratis telah dinikmati secara nasional oleh mereka yang berusia 65 tahun ke atas selama empat dekade dan ditujukan agar warga lanjut usia tetap aktif. Namun, mereka telah menjadi masalah politik yang pelik karena populasi Korea Selatan menua dengan cepat dan biaya pengoperasian kereta bawah tanah melonjak.

Beberapa kota yang mengoperasikan kereta bawah tanah mengancam akan menaikkan tarif atau menaikkan usia penumpang gratis kecuali pemerintah menanggung sebagian biayanya. Kementerian Keuangan Korea Selatan menolak mentah-mentah ide itu.

Sengketa tersebut merupakan bagian dari tantangan yang lebih luas bagi ekonomi terbesar keempat di Asia di mana biaya kesejahteraan manula melonjak dan muncul di tengah perdebatan tentang menaikkan usia pensiun dari 60 tahun dan bagaimana memastikan skema pensiun nasional yang berkelanjutan.

Advertising
Advertising

Itu juga membuat Presiden Yoon Suk-yeol dalam kebingungan. Dia menjanjikan konsolidasi fiskal saat menjabat pada Mei tetapi juga menganggap pemilih lansia sebagai basis dukungan utama.

Konsumen sudah tidak senang dengan inflasi pada level tertinggi 24 tahun, kenaikan harga utilitas yang tajam, dan ekonomi yang pada kuartal terakhir membukukan kontraksi pertamanya dalam lebih dari dua tahun.

Beberapa anggota partai People Power yang berkuasa telah memperingatkan bahwa pengurangan tunjangan kereta bawah tanah untuk orang tua tidak akan membantu peluang mereka dalam pemilihan parlemen tahun depan - di mana partai tersebut berusaha untuk merebut kembali mayoritas sehingga Yoon dapat mendorong agenda reformasinya. .

Lebih dari 18% dari 51 juta penduduk Korea Selatan berusia 65 tahun atau lebih. Proporsi itu diproyeksikan mencapai 30% pada 2035 dan 40% pada 2050, menurut badan statistik negara itu.

Di wilayah Seoul yang lebih besar, di mana hampir 3,7 juta orang berusia 65 tahun atau lebih, lebih dari 233 juta tumpangan gratis diambil tahun lalu. Itu membjuat Seoul Metro menanggung sekitar 315 miliar won (Rp3,7 triliun), setara dengan 30% dari utangnya.

Untuk mengatasinya, Seoul meluncurkan rencana pada bulan Desember untuk menaikkan tarif kereta bawah tanah pertama kalinya sejak 2015, sebesar 30%, meskipun tumpangan gratis untuk orang tua akan tetap berlaku.

Kenaikan tarif yang direncanakan hanya dapat diminimalkan jika "setidaknya ada bantuan negara," Walikota Oh Se-hoon mengatakan pada konferensi pers pekan lalu, kebijakan tumpangan gratis telah diberlakukan di kota-kota oleh mantan diktator militer Chun Doo-hwan di awal 1980-an.

Kementerian keuangan mengatakan telah mendanai pembangunan dan peningkatan sistem kereta bawah tanah, dan kota-kota harus menangani biaya operasional.

"Dalam kasus Seoul, mereka sebenarnya berada dalam posisi keuangan yang jauh lebih solid daripada negara, dan mengingat situasi itu, saya pikir terlalu banyak meminta negara untuk bertanggung jawab atas hal ini," kata Wakil Menteri Keuangan Bang Ki-sun kepada Reuters.

Daegu, sebuah kota besar di tenggara Korea Selatan, mengatakan baru-baru ini akan mempertimbangkan untuk meningkatkan usia minimum yang memenuhi syarat secara bertahap menjadi 70 tahun. Kota lain, Daejeon, sedang melihat kebijakan serupa.

Enam puluh persen warga Korea mendukung peningkatan usia minimum untuk tunjangan warga lanjut usia termasuk naik kereta bawah tanah gratis menjadi 70 tahun, menurut jajak pendapat Gallup yang dirilis minggu lalu. Tiga puluh empat persen menentang.

Kementerian kesejahteraan akan meninjau apakah pemerintah daerah berhak untuk mengubah tingkat kelayakan usia minimum, kata kantor Yoon mengomentari masalah tersebut.

Pilihan editor: ONH Malaysia Naik Jadi Rp107 Juta, di India Turun Rp9 Juta

REUTERS

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 menit lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

9 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

4 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

4 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya