Xi Jinping Bertemu Presiden Iran di Beijing, Bahas Soal Nuklir hingga Sanksi AS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Februari 2023 10:58 WIB

Presiden Iran Ebrahim Raisi berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutan di Beijing, China, 14 Februari 2023. (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raihi di Beijing pada Selasa, 14 Februari 2023. Dalam pertemuan itu, Xi Jinping menyerukan penyelesaian awal dan tepat dari masalah nuklir Iran. Ia juga menyatakan dukungannya untuk Republik Islam itu dalam melindungi hak dan kepentingannya.

"China akan terus berpartisipasi secara konstruktif dalam pembicaraan untuk melanjutkan negosiasi penerapan perjanjian nuklir Iran," kata Xi Jinping kepada Ebrahim Raisi di Beijing, seperti dilaporkan oleh media Cina.

Perjanjian nuklir 2015 membatasi program pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran dalam mengembangkan senjata nuklir, sebagai imbalan pencabutan sanksi internasional. Iran mengatakan sedang mengembangkan energi nuklir lebih lanjut yang bukan digunakan untuk perang.

Tetapi pada tahun 2018 Presiden AS saat itu Donald Trump membatalkan kesepakatan tersebut. Donald Trump mengatakan kesepakatan itu tidak cukup untuk mengekang kegiatan nuklir Teheran, dan menerapkan kembali sanksi.

Cina telah mengkritik AS karena menarik diri dari kesepakatan tersebut. Cina juga bersikeras bahwa Amerika Serikat harus mengambil langkah pertama dalam menghidupkan kembali pakta tersebut.

Advertising
Advertising

Pada bulan September, Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan yang terlibat dalam ekspor minyak Iran, termasuk lima yang berbasis di China. Washington mengatakan akan terus memberlakukan sanksi terhadap penjualan minyak dan petrokimia Iran selama Teheran terus mempercepat program nuklirnya.

Menjelang kunjungan tiga harinya yang dimulai pada Selasa, Raisi menulis sebuah tajuk rencana di People's Daily yang dikontrol pemerintah China. Dia mengatakan Cina dan Iran percaya bahwa unilateralisme dan tindakan kekerasan seperti pengenaan sanksi adalah tidak adil. Sanksi tersebut merupakan penyebab utama krisis dan ketidakamanan di dunia.

Dalam tajuk rencana, Raisi menggambarkan Cina sebagai "teman lama." Dia mengatakan upaya Iran untuk memperkuat hubungan tidak akan terpengaruh oleh situasi regional dan internasional.

"Tidak peduli bagaimana situasi internasional dan regional berubah, Cina akan dengan teguh mengembangkan kerja sama yang bersahabat dengan Iran dan mempromosikan pengembangan berkelanjutan dari kemitraan strategis komprehensif Cina-Iran," kata Xi Jinping.

Cina mengatakan bersedia memperdalam kerja sama dengan Iran dalam perdagangan, pertanian, industri dan infrastruktur serta mengimpor lebih banyak produk pertanian yang berkualitas tinggi.

Xi Jinping dan Raisi juga berjanji menjalin aliansi yang lebih kuat. Tahun lalu, Iran dan Cina juga memulai fase implementasi perjanjian kerja sama 25 tahun. Cina akan menginvestasikan miliaran dolar di sektor perminyakan Iran dengan imbalan pasokan produk minyak dan petrokimia. Cina sudah menjadi mitra dagang terbesar Iran. Pakta tersebut awalnya diusulkan oleh Xi pada kunjungannya ke Iran pada 2016.

NDTV | REUTERS

Pilihan Editor: Joe Biden Sebut Xi Jinping Punya Masalah Besar, Ini Alasannya

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya