Gempa Turki Suriah: Korban Jiwa 41 Ribu, Erdogan Akui Ada Masalah di Awal Penanganan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Februari 2023 06:44 WIB

Tim SAR bekerja di bangunan yang runtuh, pasca gempa mematikan, di Adiyaman, Turki, 12 Februari 2023. REUTERS/Sertac Kayar

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan orang diselamatkan dari puing-puing di Turki dalam pencarian hari Selasa, 14 Februari 2023, lebih dari seminggu setelah gempa besar melanda. Sementara jumlah korban tewas di Turki dan Suriah sudah mencapai 41 ribu.

Fokus upaya bantuan bergeser untuk menolong orang-orang yang sekarang berjuang tanpa tempat berlindung atau makanan dalam cuaca sangat dingin.

Bencana ini telah merusak kota-kota di kedua negara, membuat banyak orang yang selamat kehilangan tempat tinggal di suhu musim dingin yang hampir membeku.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengakui adanya masalah dalam tanggapan awal terhadap gempa berkekuatan 7,8 yang melanda pada 6 Februari lalu, tetapi mengatakan situasinya sekarang terkendali.

"Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan," kata Erdogan dalam pidato televisi di Ankara.

Mereka yang diselamatkan pada hari Selasa termasuk dua adik kakak berusia 17 dan 21 tahun, ditarik dari sebuah blok apartemen di provinsi Kahramanmaras, dan seorang pria dan wanita muda Suriah dengan kerudung macan tutul di Antakya diselamatkan setelah lebih dari 200 jam di reruntuhan. Mungkin masih ada korban selamat yang belum ditemukan, kata seorang penyelamat.

Advertising
Advertising

Tetapi otoritas PBB mengatakan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.

"Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami tidak menerima apa-apa," kata Hassan Saimoua, seorang pengungsi yang bersama keluarganya berada di sebuah taman bermain di kota tenggara Turki Gaziantep. .

Saimoua dan warga Suriah lainnya yang berlindung di Gaziantep dari perang kini kehilangan tempat tinggal akibat gempa dan hanya menggunakan lembaran plastik, selimut, dan karton untuk mendirikan tenda darurat di taman bermain.

"Kebutuhan sangat besar, meningkat setiap jam," kata Hans Henri P. Kluge, direktur Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa. "Sekitar 26 juta orang di kedua negara membutuhkan bantuan kemanusiaan."

"Ada juga kekhawatiran yang berkembang atas masalah kesehatan yang muncul terkait dengan cuaca dingin, kebersihan dan sanitasi, dan penyebaran penyakit menular - dengan orang-orang yang rentan khususnya yang berisiko."

Berita terkait

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

8 jam lalu

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

8 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

3 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

4 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya