Turki Tolak Pengungsi Suriah Baru setelah Gempa, karena Penjarahan?

Selasa, 14 Februari 2023 12:41 WIB

Seorang pria bereaksi di samping makam korban gempa mematikan, di kuburan massal di Kahramanmaras, Turki, 9 Februari 2023. REUTERS/Dilara Senkaya

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu memastikan Turki tidak akan mengizinkan masuknya pengungsi baru dari Suriah setelah gempa dahsyat pekan lalu. Sensitivitas di antara warga Turki mengenai pengungsi dari Suriah meningkat, menyusul masalah keamanan pasca-gempa yang marak seperti penjarahan.

“Klaim bahwa ada gelombang pengungsi baru dari Suriah ke Turki (setelah gempa bumi) tidak benar. Kami tidak akan membiarkan itu; itu tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara, Senin, 13 Februari 2023.

“Semua penyeberangan perbatasan ini untuk bantuan kemanusiaan. Itu tidak berarti warga Suriah datang ke Turki melalui penyeberangan ini,” ujarnya menambahkan.

Gempa berkekuatan 7,8 magnitude mengguncang perbatasan dua negara itu pada Senin lalu. Bencana tersebut telah menewaskan lebih dari 37.000 orang di kedua negara.

Cavusoglu mengatakan, bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak Suriah dikirim melalui perbatasan Bab al Hawa. Menurutnya Turki siap untuk membuka dua perbatasan baru dari provinsi Kilis setelah gempa.

Advertising
Advertising

“Kami memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah, tetapi kami tidak mengizinkan masuknya pengungsi Suriah yang baru. Ini adalah dua masalah yang berbeda,” katanya.

<!--more-->

Orang Suriah Disalahkan atas Penjarahan

Beberapa orang Turki di kota-kota yang dilanda gempa menuduh warga Suriah merampok toko dan rumah yang rusak. Slogan anti-Suriah seperti "Kami tidak ingin warga Suriah", "Imigran harus dideportasi", dan "Tidak lagi diterima" menjadi tren perbincangan di Twitter.

Otoritas Turki menangkap 48 orang karena penjarahan. Menteri kehakiman mengumumkan pada Minggu, tanpa mengatakan dari mana mereka berasal. Presiden Tayyip Erdogan telah berjanji untuk menindak tegas para penjarah.

Warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa mengakui bahwa mereka telah diusir dari kamp darurat. Seorang pria Suriah membuka tempat berlindung di Kota Mersin hanya untuk rekan senegaranya, setelah mereka menghadapi cercaan rasis.

"Kami berhenti pergi ke lokasi penyelamatan untuk memantau saja, karena orang-orang mulai meneriaki kami dan mendorong kami ketika mereka mendengar kami berbicara bahasa Arab. Orang-orang selalu menuduh kami melakukan penjarahan, tapi itu hanya untuk menciptakan perselisihan," kata seorang pria Suriah, yang tidak mau disebutkan namanya.

Turki adalah rumah bagi hampir 4 juta pengungsi Suriah, setelah membuka perbatasannya bagi mereka yang melarikan diri dari perang saudara yang meletus di sana pada tahun 2011. Banyak yang terkonsentrasi di bagian selatan negara yang dekat dengan perbatasan Suriah.

Di Kota Gaziantep, Turki, yang dilanda gempa parah, hampir setengah juta warga Suriah tinggal. Angka itu merupakan seperempat dari populasi. Kebencian terhadap warga Suriah bukanlah hal baru, tetapi gempa bumi telah memperburuk ketegangan.

Turki telah menghabiskan lebih dari US$40 miliar atau sekitar Rp606 triliun sejak 2011 untuk menampung para pengungsi, pada saat kesulitan ekonomi yang intens di negara itu. Beberapa orang Turki memandang warga Suriah sebagai tenaga kerja murah yang mengambil alih pekerjaan.

Banyak pihak di Turki juga menggunakan layanan dan isu pengungsi Suriah ditetapkan menjadi tema utama dalam pemilihan presiden dan parlemen tahun ini.

Pilihan Editor: Sepekan Gempa Turki-Suriah, Memasuki Peliknya Fase Rehabilitasi

REUTERS

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

6 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

7 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

7 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

15 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

22 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

23 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

24 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

25 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya