Radio & Peace Jadi Tema Hari Radio Sedunia 2023, UNESCO Soroti Banyaknya Konflik di Dunia

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 Februari 2023 19:00 WIB

Ilustrasi Radio Transistor

TEMPO.CO, Jakarta - Publik di seluruh dunia pada tanggal 13 Februari di setiap tahunnya akan memperingati momen Hari Radio Sedunia.

Di setiap edisi, UNESCO menetapkan tema yang berbeda. Pada Hari Radio Sedunia 2023 atau edisi ke-12 ini, tema yang diusung adalah “Radio & Peace” atau “Radio dan Perdamaian”.

“Pada Hari Radio Sedunia 2023, UNESCO menyoroti radio independen sebagai pilar pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian,” tulis UNESCO dalam siaran pers dalam laman resminya, dikutip pada Senin, 13 Februari 2023.

Melansir Unesco.org, tema Radio dan Perdamaian tersebut sebagai tanggapan atas banyaknya konflik yang ada di dunia saat ini. Sebagai contoh, peristiwa perang yang sedang bergejolak antara Rusia dan Ukraina atau konflik narasi media yang marak menyebarkan berita bohong alias hoaks.

Menurut UNESCO, radio yang profesional memiliki banyak kekuatan. Meski terkadang memunculkan ketegangan karena miss informasi, namun yang lebih sering adalah narasi damai pada setiap siaran radio selama ini.

Harapannya, eksistensi radio selalu memegang komitmen untuk melayani publik dengan siaran yang baik dan mendidik. Mulai dari penyediaan pelaporan dan investigasi yang independen dan tidak memihak, serta dilakukannya pengecekan fakta dan akurasi.

Advertising
Advertising

“Program yang relevan dan pelaporan berita independen memberikan landasan bagi demokrasi yang berkelanjutan dan tata pemerintahan yang baik dengan mengumpulkan bukti tentang apa yang terjadi, memberitahu warga tentang hal itu secara tidak memihak dan berdasarkan fakta, menjelaskan apa yang dipertaruhkan dan menengahi dialog antar kelompok yang berbeda dalam masyarakat,” terang UNESCO.

Dengan begitu, lanjut UNESCO, dukungan terhadap radio independen harus dilihat sebagai bagian integral dari perdamaian dan stabilitas. Pasalnya, radio mampu berbicara banyak terkait dengan pemeliharaan dan transisi menuju perdamaian.

Selain dari siaran radio yang mengedepankan etika jurnalistik, menciptakan perdamaian melalui narasi radio juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. “Penyedia layanan radio penting untuk mengedepankan isu-isu yang menjadi perhatian, menonjolkan hal-hal yang menarik perhatian dari otoritas dan warga negara, dan memberi mereka arti-penting,” tulis UNESCO.

HARIS SETYAWAN
Pilihan editor : Mengenal Sersan Prambors Grup Komedi yang Populer pada 1980-an

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

1 hari lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

1 hari lalu

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

2 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

2 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

4 hari lalu

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together

Baca Selengkapnya

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

5 hari lalu

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

8 hari lalu

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebar Hoaks

Baca Selengkapnya