Gara-gara Salah Ketik, Pria Ini Mau ke Australia Tapi Mendarat di Montana AS

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 Februari 2023 07:00 WIB

Pengunjung menikmati hari yang cerah di pantai Bondi meskipun meluasnya wabah pandemik virus corona atau COVID-19 di Sydney, Australia, 20 Maret 2020. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Impian seorang pria asal New York, Amerika Serikat, untuk menikmati matahari musim panas di Sydney, Australia, hancur lebur hanya karena salah mengetik kode kota tujuan. Pria bernama Kingsley Burnett, 62 tahun, semula ingin terbang ke Sydney, Australia namun justru mendarat di Sidney, Montana, Amerika Serikat.

Imigran dari Jamaika ini mengaku bingung dengan kode bandara saat memesan penerbangan. Sydney dan Sidney memiliki kode penerbangan yang hampir mirip sehingga ia kebingungan. “Ini masalah akronim. SYD sebagai lawan dari SDY. Seseorang harus memperbaikinya,” ujarnya.

Kejanggalan terasa saat ia tiba di bandara. Pesawat yang dinaikinya adalah berbadan kecil dengan sembilan penumpang. "Saya bertanya-tanya bagaimana pesawat itu bisa membawa saya ke Australia," ujarnya kepada New York Post. "Saat itulah saya menyadari kesalahan yang saya buat," ujarnya.

Dia menyadari keadaan menjadi sangat kacau saat mendarat di Billings dan melihat salju serta Jet Cape Air kecil menunggu untuk menerbangkannya ke Sidney, Montana. Alih-alih ingin menghindari musim dingin di New York, ia malah bertemu salju tebal di Montana.

Keanehan lainnnya adalah saat memesan tiket pesawat, harganya sangat murah. Namun Burnett, yang berusaha berhemat dengan rencana liburannya, mengatakan dia semula senang dengan harga tiket murah yang bisa membawanya terbang melintasi samudera.

Advertising
Advertising

"Saya pikir itu bagus," kata Burnett sambil tertawa. “Saya melihat SDY (Sidney) dan SDY lebih murah daripada SYD (Sydney).”

Saat tiba di Sidney, Burnett pun mengunjungi loket tiket American Airlines di Billings. Seorang agen bernama Carol Castellano membantu menjelaskan penyebab ia gagal terbang ke Sydney, Australia.

Burnett tampaknya harus mengubur mimpinya ke Australia karena tak mungkin mengejar tiket penerbangan ke sana. Ia pun memesan penerbangan kembali ke New York, serta kamar di Boothill Inn tempat dia bisa bermalam.

Menariknya, ini bukan pertama kalinya manajer hotel Shelli Mann menemui kekacauan seperti itu. “Ini adalah kedua kalinya kami kedatangan tamu yang mencoba untuk pergi ke Sydney, Australia,” katanya.

Meskipun secara tidak sengaja terbang ke tujuan yang salah, Burnett mengatakan dia bersyukur Castellano bisa membantunya. "Montana tidak punya kanguru, tapi ada Carol. Dan itu cukup baik bagi saya,” katanya tertawa. Ia mengatakan telah menjadwal ulang tiket penerbangan ke Australia untuk bulan Juni.

NEW YORK POST | FATIMA ASNI SOARES | DRC

Pilihan Editor: Australia Bertekad Minta Pertanggungjawaban Rusia atas Jatuhnya MH17

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

44 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

4 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

4 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

5 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

6 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

6 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

7 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya