Kanselir Austria Minta Kebijakan Uni Eropa Tegas soal Perlindungan Perbatasan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 9 Februari 2023 08:30 WIB

Karl Nehammer, Kanselir Austria. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Austria Karl Nehammer memperingatkan para pemimpin di Uni Eropa kalau dia bakal nekad memblokade sebuah pertemuan Dewan Eropa soal migrasi pada pekan ini jika organisasi di Benua Biru tersebut tidak mau membayar Australia untuk membentengi wilayah - wilayah perbatasannya dari masuknya imigran ilegal. Nehammer menuntut ada langkah nyata dalam melindungi perbatasan.

“Omong kosong saja tidak cukup. Diperlukan komitmen yang tegas untuk memperkuat perlindungan perbatasan secara eksternal dan menggunakan sumber-sumber keuangan yang sepantasnya dari anggaran Uni Eropa yang dibutuhkan. Jika tidak ada kebijakan nyata yang disepakati. Austria tidak bisa mendukung deklarasi pertemuan tersebut,” kata Nehammer.

Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Selasa, 7 Februari 2023, Nehammer dan tujuh kepala negara lainnya telah menyerukan secara tertulis pada sejumlah presiden di Komisi Eropa dan Dewan Eropa agar ada perlindungan yang lebih kuat dari masuknya imigran ilegal. Rencananya, pertemuan Dewan Eropa soal migrasi akan diselenggarakan pada Kamis, 9 Februari 2023.

Selain Nehammer, kepala negara dari Denmark, Estonia, Yunani, Latvia, Lithuania, Malta dan Slovakia juga ikut menandatangani surat ke sejumlah presiden di Komisi Eropa dan Dewan Eropa soal perlindungan perbatasan dari masuknya imigran ilegal. Negara-negara itu juga mencela kebijakan-kebijakan Eropa yang ada saat ini dan rendahnya tingkat pemulangan imigran ilegal sehingga mendorong terjadinya pelanggaran-pelanggaran.

“Sistem pencarian suaka saat ini sudah rusak dan secara khusus menguntungkan para penyelundup manusia yang menyelundupkan perempuan, laki-laki dan anak-anak yang kurang beruntung,” demikian bunyi surat tersebut. Para pemimpin tersebut pun menyerukan jumlah orang yang dideportasi dinaikkan dan pengiriman para pencari suaka ke negara-negara ketiga, selain meningkatkan benteng perbatasan.

Pada bulan lalu, Kanselir Nehammer menyerukan pada Komisi Eropa agar membayar 2 miliar euro (Rp 32 triliun) untuk membangun sebuah pagar perbatasan antara Bulgaria dan Turki. Austria pada Desember 2022, memblokade Bulgaria untuk bisa ikut memberlakukan visa Schengen, di mana turis dari Bulgaria bisa bebas keluar-masuk area Schengen. Alasannya, Austria waswas kalau Bulgaria tidak akan mampu mengawasi perbatasannya.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor : Presiden Volodymyr Zelensky Diundang ke KTT Uni Eropa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

22 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

6 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

7 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya