TEMPO.CO, Jakarta Australia akan meluncurkan dosis kelima vaksin COVID-19 akhir bulan ini. Menteri Kesehatan Australia Mark Butler pada Rabu 8 Februari mengatakan dosis kelima ini ditujukan bagi semua warga negara berusia 18 tahun ke atas yang belum tertular virus corona, atau telah divaksinasi dalam enam bulan terakhir.

Butler mengatakan keputusan tersebut setelah pemerintah federal menerima saran dari Kelompok Penasihat Teknis Australia tentang Imunisasi.

"Sebanyak 14 juta orang, lebih dari setengah populasi Australia, akan ditawari vaksin khusus varian Omicron mulai 20 Februari," kata Butler.

Butler mengatakan jutaan dosis penguat khusus Omicron akan tiba di negara itu bulan ini, selain 4 juta yang sudah tersedia.

Peluncuran suntikan kelima akan membantu "mengatasi apa yang pasti akan menjadi fase berikutnya dari gelombang COVID berikutnya selama 2023", kata Butler.

Australia, yang merupakan salah satu negara yang warganya paling banyak divaksinasi terhadap virus corona, sejauh ini telah memberikan dua dosis vaksin kepada 95 persen orang di atas 16 tahun.

Ini telah membantu Australia untuk menjaga angka COVID-19 relatif rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya.

Namun, suntikan penguat belum terlalu banyak dengan data resmi menunjukkan sekitar 72 persen warga Australia menerima dosis ketiga dan hanya 44 persen warga menerima dosis keempat.

Butler mengatakan orang-orang di atas 65 tahun tetap berisiko tinggi terkena penyakit parah dan kematian akibat virus corona dan mendesak mereka untuk mengambil suntikan kelima jika mereka memenuhi syarat.

Pemerintah juga telah membuat dosis keempat memenuhi syarat untuk semua warga usia 18 hingga 29 tahun, setelah kelompok penasehat imunisasi Australia memperbarui rekomendasinya.

Hanya orang di atas 30 tahun atau kelompok dengan gangguan kekebalan yang direkomendasikan untuk dosis keempat sebelumnya.

Pilihan Editor: Dunia Hari Ini: Australia Setujui Penggunaan Vaksin Khusus Omicron

CHANNEL NEWSASIA (Fatima Asni Soares)