WHO Perkirakan Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20.000 Orang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Februari 2023 11:38 WIB

Suasana bangunan yang rusak dan runtuh setelah gempa bumi di Kahramanmaras, Turki 6 Februari 2023. Ihlas News Agency (IHA) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan jumlah korban gempa Turki bisa naik 8 kali lipat dari penghitungan sementara. "Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat urutan peningkatan delapan kali lipat pada jumlah awal," kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP seperti dilansir dari NDTV, Selasa, 7 Februari 2023.

Baca: Gempa Berkekuatan 7,8 SR di Turki Menewaskan Lebih 3.700 Orang

“Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya,” ujar Smallwood.

Gempa berkekuatan 7,8 melanda pada pukul 04:17 (0117 GMT) pada hari Senin di kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil) mengguncang Gaziantep di Turki yang terletak sekitar 60 kilometer dari perbatasan Suriah. Jumlah korban terus meningkat cepat. Pada Senin malam, korban mencapai 2.700 orang namun saat berita ditulis sudah menembus 4.000 orang. Tim penyelamat masih berjuang menemukan korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan ribuan bangunan yang runtuh.

Korban gempa Turki harus berjuang mengatasi suhu musim dingin dan kondisi badai salju yang membuat penyelamatan menjadi sangat sulit. Korban selamat tanpa perlindungan pun berada dalam bahaya.

“Bagi orang lain yang tidak bisa kembali ke rumah, mereka akan bertemu dan berkumpul di lingkungan kolektif. Dan itu juga akan menimbulkan risiko tertentu jika tidak dilayani dengan baik, tidak ada pemanas, tetapi juga karena kepadatan," kata Smallwood. Salah satu risiko adalah beredarnya virus pernapasan termasuk Covid-19.

Advertising
Advertising

Turki terletak di salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Gempa pada Senin terjadi di sepanjang patahan Anatolia Timur, melintasi negara dari gempa garis patahan Anatolia Utara yang menewaskan lebih dari 17.000 orang pada 1999.

Gempa Turki dan Suriah di hari Senin dirasakan hingga Greenland. Seismolog Tine Larsen, dari Survei Geologi Denmark dan Greenland, mengatakan dalam beberapa menit, goncangan terasa di pantai timur Greenland, begitu pula beberapa gempa susulan.

Simak: Kesaksian Korban Gempa Turki: Seperti Kiamat, Sangat Menakutkan

NDTV

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

5 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya