Rusia Sebut AS Raja Bohong, Minta PBB Selidiki Perang Irak

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Februari 2023 07:00 WIB

Kuburan tua yang rusak digambarkan di komplek pemakaman Wadi al-Salam, di Najaf, Irak 9 Februari 2022. Saat puncak Perang Irak, dilaporkan ada 250 mayat dikebumikan di komplek pemakaman ini setiap harinya. REUTERS/Alaa Al-Marjani

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Duma Negara Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa membuka penyelidikan atas kejahatan Amerika Serikat terhadap kemanusiaan. Ia menulis di Telegram pada peringatan 20 tahun pidato terkenal Menteri Luar Negeri AS saat itu Colin Powell di Dewan Keamanan PBB pada 2003.

Baca: Zelensky Cabut Kewarganegaraan Sejumlah Politikus Pro-Rusia

Volodin memberikan kritik pedas terhadap apa yang digambarkan sebagai Amerika Serikat yang merupakan kekaisaran kebohongan. Dia menyebut 5 Februari 2003 adalah tanggal salah satu penipuan terbesar komunitas global oleh Amerika Serikat. Dia ingat bahwa selama pertemuan penting Dewan Keamanan, Powell menuduh Irak memproduksi senjata pemusnah massal, memberikan botol dengan bubuk putih sebagai bukti. Saat itu, menteri luar negeri AS mengatakan vial itu bisa digunakan untuk menyimpan antraks.

Meski PBB tidak menyetujui invasi Irak, AS tetap menyerang negara itu. “Setengah juta warga sipil menjadi korban, presiden dieksekusi, negara hilang,” tulis Volodin. Ia menunjukkan bahwa Powell kemudian mengakui bahwa aksi botol itu adalah tipuan, namun Washington tidak pernah dimintai pertanggungjawaban. “Semua kebijakan Amerika Serikat dan kolektif Barat didasarkan pada kebohongan,” ujarnya.

Dia mencatat bahwa hal yang sama berlaku terhadap janji NATO untuk tidak memperluas ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet dan blok Timur, serta Perjanjian Minsk 2014 dan 2015. Yang terakhir ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman dalam upaya membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina dengan memberikan status khusus Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

"Kesepakatan ini ternyata juga tipuan, tetapi (mantan Kanselir Jerman Angela) Merkel dan (mantan Presiden Prancis Francois) Hollande bertindak seperti yang dilakukan Powell," kata Volodin.

Advertising
Advertising

Dia merujuk pada pengakuan mengejutkan oleh dua mantan pemimpin tersebut, yang mengakui pada bulan Desember bahwa Perjanjian Minsk hanya dimaksudkan untuk memberi Ukraina waktu memperkuat pasukannya. “PBB harus menyelidiki kejahatan Washington terhadap kemanusiaan. Dan pembuat keputusan harus dihukum atas jutaan korban, pengungsi, takdir yang hancur, negara yang hancur,” ujar Volodin.

Simak: Putin Janji Tak Akan Bunuh Zelensky Meski Rusia Ukraina Perang

RUSSIA TODAY

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

21 menit lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

18 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya