ASEAN Sepakat Kebut Dialog Pedoman Etik Laut Cina Selatan

Sabtu, 4 Februari 2023 14:00 WIB

Hari kedua pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Sabtu, 4 Februari 2023. (Kementerian Luar Negeri RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN sepakat mempercepat pembahasan code of conduct (COC) atau pedoman etik soal Laut Cina Selatan. Dialog ASEAN dengan Cina mengenai kerangka itu sudah mangkrak hampir lebih 20 tahun.

Baca: Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?

"Komitmen anggota untuk menyelesaikan negosiasi COC sesegera mungkin sudah jelas, mengingat perlunya memiliki COC yang substantif, efektif dan dapat ditindaklanjuti," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai pertemuan The ASEAN Foreign Ministers' Retreat di Jakarta, Sabtu, 4 Februari 2023.

COC tersebut diharapkan bisa mengurangi risiko konflik di Laut Cina Selatan di jalur air yang disengketakan antara Cina dengan empat negara anggota ASEAN yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei. COC telah menjadi agenda abadi untuk Cina dan ASEAN sejak pergantian abad.

Pada 1995, Cina menduduki Mischief Reef secara ilegal, yang letaknya hanya 210 kilometer dari pulau Palawan, Filipina. Negara-negara ASEAN lainnya melihatnya sebagai upaya terang-terangan untuk mengubah status quo di kawasan.

Sebagai tanggapan, ASEAN mengeluarkan Komunike Bersama pada 1996 yang menyatakan keprihatinan atas situasi di Laut Cina Selatan. ASEAN menyerukan penyelesaian sengketa secara damai dan pengendalian diri oleh pihak-pihak terkait.

Selanjutnya, sebuah kode etik regional diusulkan. Harapannya, itu dapat meletakkan dasar untuk stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut dan menumbuhkan pemahaman di antara negara-negara penggugat.

Retno, dalam pernyataan persnya tidak mengelaborasi lebih lanjut. Namun, dia menyebut Indonesia, sebagai ketua ASEAN, siap menjadi tuan rumah lebih banyak putaran negosiasi COC tahun ini, yang pertama akan diadakan pada Maret 2023.

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro menyatakan Indonesia akan mengintensifkan negosiasi, termasuk mengeksplorasi pendekatan baru. Tanpa memberikan penjelasan yang lengkap, Sidharto menyebut, penjajalan untuk mencapai kesepakatan COC itu akan tetap diupayakan sesuai dengan hukum internasional.

"Kita tidak tahu bentuknya seperti apa, tetapi dalam negosiasi itu ada sebuah proses. Mungkin itu juga sama penting dengan hasilnya," kata Sidharto kepada wartawan di Sekretariat ASEAN.

Menurut Sidharto, posisi ASEAN dalam COC sendiri tidak menyentuh mengenai kepemilikan, tapi menyentuh tentang perairan. Sebab mengenai kepemilikan teritorial wilayah dilakukan melalui negosiasi bilateral. Di antara anggota ASEAN, juga terjadi overlaping kepemilikan.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi pada tahun lalu berjanji pihaknya akan mempercepat konsultasi tentang COC dan mendukung multilateralisme sejati dan regionalisme terbuka yang maju.

“Kami akan menjunjung sentralitas ASEAN dan ASEAN Regional Cooperation Framework. Kami akan menentang konfrontasi dan mentalitas perang dingin," kata Wang Yi dikutip dari Bernama.

Kerangka tersebut terus didorong untuk memajukan Deklarasi Perilaku (DOC) 2002 Para Pihak di Laut Cina Selatan. Kesepakatan sebelumnya sebagian besar telah diabaikan oleh negara-negara penuntut, khususnya Cina. Beijing telah membangun tujuh pulau buatan manusia di perairan yang disengketakan, tiga di antaranya dilengkapi dengan landasan pacu, rudal permukaan-ke-udara dan radar.

Gesekan di antara Cina dan negara-negara ASEAN mengenai Laut Cina Selatan masih terjadi belakangan ini, termasuk dengan Filipina. Perbatasan perairan Laut Cina Selatan dan Natuna, Indonesia, juga kerap memunculkan perhatian mengenai tumpang tindih wilayah. Persaingan yang terjadi di antara Amerika Serikat dan Cina membuat kawasan makin tegang.

Di pertemuan terakhir menteri luar negeri ASEAN 4 Januari 2023, dibahas pula sejumlah isu lain seperti penguatan institiusi dan pertumbuhan wilayah di berbagai sektor. Krisis Myanmar, yang tengah dilanda konflik politik sejak dua tahun lalu, juga turut menjadi perhatian.

DANIEL A. FAJRI | REUTERS | BERNAMA | THE DIPLOMAT

Advertising
Advertising

Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

5 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

21 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

21 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya