TEMPO Interaktif, L'aquila:Pemerintah Italia meyakinkan tak ada masalah finansial dalam mengatasi bencana gempa yang menelan lebih dari 92 korban.
Pemerintah mengatakan, Italia mempunyai sumberdaya untuk mengatasi bencana. "Secara finansial tidak ada masalah, pemerintah mempunyai segala dana yang dibutuhkan. Kami juga mempunyai dana bencana Uni Eropa." ujar Berlusconi setibanya di L'Aquila, Senin (6/4) waktu setempat.
Negara-negara Uni Eropa seperti Austria, German, Perancis, Yunani dan negara lain seperti Israel dan Russia juga menawarkan bantuan jika dibutuhkan.
Untuk membantu penduduk, pemerintah membangun rumah sakit lapangan. Sebanyak 20 ribu tenda dan 4.000 ruang hotel dapat digunakan."Saya dapat yakinkan tidak ada bangunan yang jatuh tanpa pertolongan pasukan pemadam di sini," ujarnya.
Salah seorang penduduk, Antonio di Marco mengatakan, warga termasuk dirinya mengalami kepanikan saat gempa mengguncang. "Kami lari keluar seperti orang gila, kami tidak tahu apa yang terjadi. Semua bangunan bergerak di kaki kami. Sesuatu yang sulit kami gambarkan," ujar Di Marco.
Para petugas penyelamat masih berjuang dari reruntuhan akibat gempa yang berpusat 60 kilometer dari Roma. Petugas pun dengan anjing pelacak juga masih mencari korban yang masih terperangkap di reruntuhan bangunan. Dibantu penduduk dengan tangan telanjang mencari para korban. Berlusconi mengatakan, pengalaman memperlihatkan evakuasi secara manual lebih baik daripada menggunakan peralatan mesin.
Lebih dari 92 orang tewas, ribuan orang terluka dan kehilangan tempat tinggal akibat hantaman gempa yang mengguncang berkekuatan 6,3 skala ritcher. Gempa yang mengguncang ibukota L'Aquila ini yang terburuk selama tiga dasawarsa terakhir.
Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi secara resmi mengumumkan lebih dari 90 orang tewas. Sedangkan Kepala Badan Perlindungan Sipi Guido Bertolaso mengatakan lebih dari 70 orang, namun Stasiun televisi Sky TG24 melaporkan korban mencapai 100 orang.
"Sepertinya jumlah akan terus meningkat," ujar Berlusconi.
Bertolaso juga mengatakan lebih dari 10 ribu bangunan hancur dan 50 ribu orang keluar dari pusat kota dan 300 ribu orang tak punya rumah. Gempa tersebut menghancurkan setidaknya satu rumah sakit, Markas Kepolisian daerah, asrama belajar , beberapa gereja dan ratusan rumah.
Di Roma gempa dirasakan pukul 03.32 waktu setempat. Tak lama setelah itu bangunan bergerak dan mematikan alarm mobil. Guncangan selama 30 detik itu membuat bangunan jaman Renaissance dan Gedung Baroque, termasuk kubah salah satu gereja di L'Aquila terguling.
Paus Benedictus XVI menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan para korban. "Khususnya anak-anak," ujarnya.
AFP/BBC/BLOOMBERG/DIAN Y